Tiga Bank Umum Syariah Milik Negara Merger, Pemerintah Umumkan Entitas Baru Bernama Bank Syariah Indonesia

- 1 Februari 2021, 12:14 WIB
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi  berkeinginan BSI menjadi lima besar di kalangan perbankan nasional dan 10 besar di tataran Bank Syariah Global.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi berkeinginan BSI menjadi lima besar di kalangan perbankan nasional dan 10 besar di tataran Bank Syariah Global. /Instagram.com/@info.banksyariahindonesia

PORTAL PASURUAN - Pemerintah Indonesia secara resmi telah memberikan pengumuman terkait merger tiga bank syariah yang bernaung dibawah BUMN.

Ada tiga bank syariah milik negara yang bergabung, yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri Syariah.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Jawa-Bali, Jokowi Mengaku Tak Masalah Perekonomian Terganggu Asal Kasus Covid-19 Turun

Dengan nama baru, yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) maka kode saham akan tetap bertaut pada saham BRIS sesuai dengan draf ringkasan penggabungan yang dibuat pada 11 Desember 2020 lalu.

Pada awal Februari pekan ini, Bank Syariah Mandiri (BSM) serta Bank BNI Syariah (BNIS) resmi bergabung dengan Bank BRI Sayriah (BRIS) dengan nama baru Bank Syariah Indonesia (BSI). Gabungan dari ketiga bank terssebut akan menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Ditanya Deddy Corbuzier Soal Terjun ke Dunia Politik, Begini Komentar Komedian Denny Cagur

Sebelumnya penggabungan ketiga bank syariah ini telah mendapatkan persetujuan saat dilakukan rapat umum luar biasa (RUPSLB) BRIS yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2020 lalu.

Dalam agenda rapat tersebut Kementerian Badan Usaha Milik Negara melakukan pengangkatan kepada para Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) dari Bank Syariah Indonesia (BSI), selain itu turut disetujui pula struktur Dewan Direksi bank yang baru.

Sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi menjelaskan bahwa seluruh sistem perbankan telah diatur dengan seksama, dari hal mendasar hingga yang bersifat prosedural keseluruhannya telah disetujui hingga terbentuklah bank syariah gabungan ini.

Baca Juga: Viral Video Bendera Merah Putih Disiram Bensin dan Dibakar, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku

"Untuk selanjutnya akan ada proses serta sistem terbaru guna menggabungkan beberapa cabang yang ada," ujar Gunardi seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Islamicmarkets.

Gunardi juga menambahkan bahwa segala proses penggabungan hingga teknologi informasi yang akan digunakan secara legal masih akan diproses. Nantinya akan ada legalitas perbankan digital dibawah naungan Bank Syariah Indonesia.

Aset yang didapatkan setelah proses penggabungan sendiri akan mencapai Rp214,6 triliun atau setara dengan USD 15,2 miliar, selain itu total ekuitas yang didapatkan berada pada posisi USD 1,4 miliar.

Terpisah, Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wiroatmojo menjelaskan bahwa nantinya BSI diharapakan dapat menjadi salah satu perbankan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor keuangan syariah.

Baca Juga: Sulit Dapat Kerja? 4 Kegiatan ini Bisa Dilakukan untuk Menghasilkan Uang Selain dari Gaji

Pada 17 Desember lalu, dalam sebuah jumpa pers, Perry Warjiyo juga menyambut baik merger dari ketiga bank syariah tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa merger tersebut sesuai dengan masterplan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah. Penggabungan ketiga bank syariah tersebut juga akan mendorong nilai rantai halal dalam sektor perbankan di Indonesia.***

 

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Islamic Markets


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x