BMKG Sebut Gempa Bumi di Wilayah Sulbar Bukan Hal Baru, Guru Besar ITB Soroti Struktur Bangunan

- 3 Februari 2021, 11:05 WIB
Kerusakan bangunan akibat gempa Sulbar.
Kerusakan bangunan akibat gempa Sulbar. /Twitter/@BNPB_Indonesia

Selanjutnya pada 6 September 1972 terjadi gempa bumi di Mamuju dengan kekuatan magnitudo 5,8.

Baca Juga: Lirik Lagu Elsa Pitaloka Seharusnya Aku yang Bikin Baper Wanita

Selang 12 tahun kemudian tepatnya  8 Januari 1984 terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 yang kembali mengguncang Mamuju.

Lalu kembali terjadi gempa bumi belum lama ini di Mamuju dan Majene yang menewaskan ratusan orang.

Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Benyamin Sapiie menyampaikan, kalau daerah Mamuju dan Majene adalah daerah aktif deformasi lipatan anjakan.

Gempa di daerah tersebut juga diakibatkan adanya batuan dasar dan memperlihatkan keaktifan.

"Gempa Mamuju yang terjadi juga diakibatkan oleh aktivitas sesar naik pada zona fold-thrust-belt di bawah permukaan yang melibatkan batuan dasar, yang merupakan bagian dari zona FTB Sulawesi Barat," ujar Sapiie.

Pasca terjadinya gempa M6,2, BMKG mencatat hingga Senin 1 Februari 2021, sudah ada 39 kali gempa susulan.

"Total jumlah gempa sejak terjadi gempa pembuka tercatat 48 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 10 kali," ungkap Daryono.

Sementara itu, jika dilihat dari kerusakan yang diakibatkan. Gempa yang terjadi di awal tahun ini sangat merusak. Tetapi, titik-titik kerusakan menyebar dan tidak merata.

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah