PORTAL PASURUAN - PT Pupuk Indonesia perkuat stok pupuk bersubsidi sebanyak 108.592 ton di beberapa gudang lini III di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menyalurkan pupuk sesuai dengan alokasi yang ditentukan pemerintah demi menjaga ketahanan pangan.
Mengacu pada siaran pers yang dilakukan pada Sabtu, 6 Maret 2021 menjelaskan, bahwa jumlah pupuk yang disalurkan ke Sulawesi Selatan, meliputi 54.458 ton Urea, 24.835 ton NPK, 9.417 ton SP-36, 14.205 ZA, serta 5.678 ton pupuk organik.
Baca Juga: 12 Aktor Drama Korea Selatan yang Telah Menyelesaikan Wajib Militer, Ada Park Seo Joon hingga Hwang In Yeop
Sebenarnya, jumlah pupuk yang disalurkan melebihi stok minimal pemerintah sebanyak 25.910 ton.
"Stok pupuk yang telah kami siapkan di Sulawesi Selatan sudah melebihi empat kali lipat dari ketentuan pemerintah," Ungkap SVP PSO Wilayah II Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.
Dia menambahkan, bahwa tugas selanjutnya adalah menyalurkan sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam Permentan No.49 tahun 2020.
Baca Juga: STPI Curug Gelar KBM Tatap Muka, Satgas Covid-19 Tekankan Prokes
Jika petani ingin menerima pupuk bersubsidi, mereka harus terdaftar dalam e-RDKK, tergabung dalam kelompok tani, serta mempunyai kartu tani.
Namun, untuk petani yang belum terdaftar, mereka akan tetap dilayani secara manual di kios resmi Pupuk Indonesia.
Selain menyediakan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga mempersiapkan stok pupuk nonsubsidi di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9.156 ton.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Thailand Bertema Sekolah, Siap-siap Ketagihan
Adapun stok pupuk non-subsidi antara lain: 986 ton Urea, 8.169 pupuk NPK, serta satu ton Sp-36.
"Pupuk non-subsidi dapat digunakan oleh petani yang namanya belum terdaftar dalam e-RDKK, dan juga bagi petani yang kebutuhannya belum tercukupi," pungkas Yusri.***
Artikel Rekomendasi