Kominfo Targetkan Optimasi Teknologi dan Dampak Ekonomi Melalui Digitalisasi Penyiaran Yang Lebih Baik

- 11 Maret 2021, 21:48 WIB
Gambar Ilustrasi.
Gambar Ilustrasi. /Pixabay/mohamed_hassan

PORTAL PASURUAN - Rabu 10 Maret 2021 Kementerian Kominfo dalam Forum Merdeka Barat 9 Membangun Ekosistem Penyiaran Televisi Digital, yang berlangsung virtual dari Kantor Kementerian Kominfo.

Pemerintah telah menargetkan penyiaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) akan berakhir di tanggal 2 November 2022. Pada waktu yang bersamaan masyarakat akan menikmati layanan televisi digital secara nasional.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli mengatakan, migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital setidaknya berdampak positif bagi Indonesia terutama pada sektor teknologi dan ekonomi.

Baca Juga: 4 Daftar Drama Taiwan dan China Dengan Tema Sejarah Kerajaan yang Menjadi 10 Besar Terbaik di Tahun 2021

"Ini kan kalau kita lihat misalnya masyarakat menggunakan TV analog, artinya kita tidak masuk ke teknologi digital. Maka fitur-fitur, kemudian kualitas gambar itu juga menjadi sangat terbatas dan tidak maksimal." ujar Dirjen PPI Kementerian Kominfo

Menurut Dirjen Ramli, jika Indonesia sudah sepenuhnya menggunakan televisi digital tentu akan menjadi sangat baik. Sehingga masyarakat perlu melihat apakah saat ini sudah bermigrasi dari analog ke digital.

Baca Juga: Pihak Agensi Rilis Pernyataan Resmi Terkait IZ*ONE, Akan Resmi Dibubarkan Pada April Mendatang

"Saya ingin mengajak masyarakat untuk mengecek, coba cek TV-nya masing-masing, lihat, sudah digital atau belum. Kalau belum, dua alternatifnya kalau punya budget tukar TV ke digital, tapi kalau tidak punya budget maka gunakan yang namanya set top box," jelasnya.

Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan set top box merupakan suatu alat yang bisa dihubungkan ke perangkat televisi, sehingga perangkat yang analog secara otomatis beralih ke digital, "Harganya (alat set top box) di pasaran bisa 150 ribu sampai 250 ribu, tapi intinya sama dengan kalau kita beli pulsa bulanan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah