PORTAL PASURUAN - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengutuk aksi terorisme yang memanfaatkan kaum perempuan, terutama di kalangan milenial.
Hal ini menanggapi aksi penyerangan seorang wanita yang berusia 25 tahun di Mabes Polri.
"Sesungguhnya kita mengutuk ketika aksi terorisme itu memanfaatkan kelompok rentan, yaitu perempuan dan anak," ujar Komisioner Komnas Perempuan, Imam Nakha'i di Jakarta, dikutip PORTAL PASURUAN dari situs berita Polda Metro Jaya, Rabu 31 Maret 2021.
Baca Juga: Dua Bulan Buron, Akhirnya Pelaku Pencurian Furniture Rumah Mewah di Kedoya Diringkus Polisi
Baca Juga: Zaskia Sungkar Baru Saja Melahirkan Anak Laki-Laki, Netizen Salfok Bibir Merah Baby Ukkasya
Imam juga mengatakan, kaum perempuan memang lebih mudah dimanfaatkan dalam jaringan terorisme.
Hal ini disebabkan, oleh aspek perempuan dan ekonomi perempuan dikontrol oleh kaum laki-laki.
"Perempuan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam jaringan terorisme. Lebih mudahnya karena selama ini kontrol terhadap pengetahuan perempuan dan ekonomi perempuan itu laki-laki, dari aspek itu perempuan lebih mudah dikontrol," tuturnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jerman Dibungkam Makedonia Utara 1-2 di Kandang Sendiri
Lebih lanjut, perempuan jarang dicurigai terlibat dalam kasus terorisme.
Seperti diketahui seorang perempuan berhijab dan mengenakan pakaian panjang melakukan serangan ke Mabes Polri Rabu 31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD, Halaman 19. Tema 7: Kepemimpinan, Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku
Pelaku berpura-pura bertanya kantor pos kepada aparat yang berjaga. Namun sejurus kemudian ia malah memberondong aparat dengan tembakan.
Pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan hingga tewas di lokasi kejadian.
Kapolri Jendral Listyo Sigit menyebut perempuan tersebut terafiliasi dengan jaringan ISIS. ***
Artikel Rekomendasi