Jelang Wacana Dibukanya Sekolah Tatap Muka, Ajarkan Anak untuk Terapkan Protokol Kesehatan

- 7 April 2021, 17:53 WIB
ilustrasi sekolah. Poster yang berisi ajakan untuk melakukan hal yang lebih baik kepada masyarakat dinamakan poster ...
ilustrasi sekolah. Poster yang berisi ajakan untuk melakukan hal yang lebih baik kepada masyarakat dinamakan poster ... /Hening Prihatini/pexels.com/@max-fischer

PORTAL PASURUAN - Meskipun wacana pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka masih mengundang pro dan kontra bagi orang tua murid. Ada yang harus dipatuhi dan dipahami jika kebijakan itu diterapkan.

Muhammad Zainal, WASH (Water, Sanitation & Hygiene) Specialist UNICEF Indonesia mengatakan, bahwa organisasi dunia itu setuju dengan pemerintah mengenai dibukanya sekolah untuk pembelajaran tatap muka.

Hal itu disebabkan, karena penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19 dalam jangka panjang akan berdampak negatif pada pendidikan anak.

Adapun dampak akibat sekolah daring, diantaranya meningkatnya resiko putus sekolah, kualitas pembelajaran yang terkendala akibat pembelajaran jarak jauh.

Hingga gangguan kesehatan mental akibat minim interaksi dengan guru, teman dan dunia luar.

Baca Juga: 6 Fakta Reza Rahardian, Aktor Papan Atas yang Mengaku Tidak Pernah Bertemu dengan Ayahnya

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 9 Halaman 75 dan 79, Subtema 2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi

"Tapi pembukaan kembali sekolah harus diikuti dengan diterapkannya protokol kesehatan dan sekolah aman yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa, guru, keluarga dan masyarakat," ujar Zainal, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.

Pernyataan itu disampaikan Zainal melalui webinar "Perubahan Kecil, Perlindungan Besar" pada Selasa, 6 April 2021.

Zainal menambahkan, bahwa layanan pendidikan selama pandemi Covid-19 juga harus mempertimbangkan kondisi psikososial dan tumbuh kembang siswa.

Menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan lingkungan sekolah yang aman, menjadi faktor yang harus dilakukan jika pembelajaran tatap muka kembali dilakukan.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi penyebaran infeksi Covid-19 lewat klaster sekolah. Sebab, mengacu pada data Satgas Penanganan Covid-19, sekiat 14 persen kasus Covid-19 Indonesia adalah anak sekolah.

Sebab itulah, edukasi tentang cara melindungi diri dan keluarga dari infeksi virus menjadi hal penting untuk dilakukan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1442 Hijriyah untuk Kota dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1442 Hijriyah untuk Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan Sekitarnya

Sementara itu, dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV mengungkapkan, bahwa anak-anak harus mendapat edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan sebelum kembali bersekolah.

Hal mudah yang bisa diajarkan adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga dan istirahat yang cukup agar tetap sehat.

"Kemudian hal simpel yang harus diajarkan adalah jangan pernah buka masker di tempat umum, jangan pernah mau maskernya dipinjamnya ke temannya, " ungkap dr. Fitria.

Dia menambahkan, bahwa saling meminjam barang adalah kegiatan yang umum dilakukan anak-anak.

Baca Juga: Kalah 3-1 dari Real Madrid, Jurgen Klopp Yakin Liverpool Bisa Lolos ke Semifinal

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2021 Tentang Pentingnya dan Cara Silaturahmi di Masa Pandemi Oleh Ustadz Nur Rohmad

Selain itu, anak juga harus diajarkan untuk menjaga kebersihan, dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Segera mandi setelah beraktivitas di luar rumah.

Serta mengganti dan mencuci pakaian menggunakan deterjen terbaik.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini