Update Perubahan Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1442 H 2021 M, Simak Selengkapnya di Sini

- 12 April 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan.
Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan. /Pixabay.com/Mirza Waqar Ahmad/

PORTAL PASURUAN - Menteri Agama (Menag) Yaqut Chlil Qoumas beberapa waktu lalu telah menerbitkan Surat Edaran Menag RI No. SE 03 tahun 2021.

Surat edaran tersebut mengatur panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H.

Namun, terdapat perubahan panduan sehingga Menag menerbitkan surat edaran No SE 04 tahun 2021.

Baca Juga: Sering Pamer Kekayaan, Raffi Ahmad dan Deretan Selebriti Ini Dapat Sentilan dari Pakar Komunikasi

Baca Juga: Cara Membuat Sambal Goreng Hati Ayam, Kuliner Indonesia yang Memiliki Cita Rasa Pedas Nagi

Terdapat satu poin tambahan pada surat edar barunya ini, yang diletakkan tepatnya pada poin 6.

Sehingga, pada panduan yang baru terdapat total 12 poin dari sebelumnya hanya 11 poin.

Berikut panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M yang diatur dalam Surat Edar Menag RI No. SE 04 tahun 2021, dikutip PORTAL PASURUAN dari akun Instagram @kemenag_ri.

1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau alasan syar'i lainnya, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: Kantor Kemenag Banyumas Terima Bantuan Rehabilitasi Kantor Senilai Rp2,2 M dan Kitab Suci Al-Quran

Baca Juga: Angkut Tenaga Medis hingga Sembako, TNI Kerahkan KRI Ahmad Yani 351 Kirim Bantuan Kepada Korban NTT

2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.

3. Kegiatan buka puasa bersama yang tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.

4. Pengurus masjid atau mushola dapat menyelenggakan ibadah antara lain:

a.Shalat fardu 5 waktu, shalat tarawih dan witir, tadarus Al-qur'an, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid/mushala, menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman satu meter antarjemaah, dan setiap jemaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

b. Pengajian/ceramah/tausiah/kultum Ramadan dan kuliah Subuh, paling lama dengan durasi waktu 15 menit;

c. Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jemaah, seperti melakukan disinfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/musala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jemaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

6. Kegiatan ibadan Ramadan di masjid/mushala, seperti shalat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur'an, iktikaf dan peringatan Nuzulul Qur'an TIDAK BOLEH dilaksanakan di daerah yang termasuk kategori zona merah (risiko tinggi) dan zona orange (risiko sedang) penyebaran COVID-19 berdasarkan penetapan Pemerintah Daerah setempat.

7. Peringatan Nuzululquran yang diadakan di dalam maupun di luar gedung, wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat/lapangan.

8. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan berpedoman pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID-19 Saat Berpuasa, dan hasil ketetapan fatwa ormas Islam lainnya;

9. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) serta zakat fitrah oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan massa;

10. Dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadan, segenap umat Islam dan para mubalig/penceramah agama agar menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.

Baca Juga: 2 Ayat Al-Quran Tentang Larangan Mengikuti Orang-Orang Pendusta Kebenaran

Baca Juga: Serial Adaptasi Wattpad Antares Mulai Digarap, MD Entertainment Bocorkan Pemeran Zea dan Ares

11. Para mubalig/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Al-Qur’an dan As-sunnah;

12. Salat Idul fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

Hal ini masih bisa berubah seiring perkembangan penurunan kasus Covid-19 berdasarkan pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk seluruh wilayah negeri atau pemerintah daerah di daerahnya masing-masing.***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x