Kasus Covid-19 Catat Rekor, PM Thailand: 'Patuhi Aturan dan Tetap di Rumah!'

4 Januari 2021, 15:01 WIB
Covid-19. /cottonbro/pexels.com/@cottonbro

PORTAL PASURUAN - Perdana Menteri Thailand pada hari ini mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah untuk membantu mencegah wabah virus Corona menyebar lebih luas dan agar menghindari lockdown yang ketat, karena pihak berwenang mengkonfirmasi rekor harian 745 infeksi baru.

Pemerintah telah mendeklarasikan 28 provinsi, termasuk Bangkok, sebagai zona berisiko tinggi.

Juga meminta warga untuk bekerja dari rumah dan menghindari berkumpul atau bepergian ke luar provinsi mereka, karena angka infeksi meningkat setelah wabah pertama kali terdeteksi bulan lalu di pasar makanan laut dekat ibu kota.

Baca Juga: Crazy Rich! BTS Jungkook Beli Rumah Baru Seharga 97 Miliar Rupiah

Baca Juga: Simak, 6 Kegunaan Lain dari Garam yang Mungkin Membuat Anda Kaget

Dilansir PortalPasuruan.com dari laman Reuters, Perdana Menteri Prayuth Chanocha mengatakan bahwa pemerintah memperhatikan potensi kerusakan ekonomi dari tindakan lockdown yang ketat.

“Kami tidak ingin melakukan lockdown di seluruh negeri karena kami tahu apa masalahnya, oleh karena itu bisakah Anda berdiam diri di rumah?” katanya.

“Terserah semua orang, jika kita tidak ingin tertular tinggal di rumah selama 14 sampai 15 hari, jika Anda berpikir seperti ini maka semuanya akan aman, maka lebih mudah untuk skrining,” tambah Prayuth.

Ada juga satu kematian baru yang dikonfirmasi pada Senin, 4 Januari 2021. Dari 745 kasus yang termasuk dalam total hari ini, 541 telah dilaporkan pada hari Minggu oleh otoritas provinsi.

Thailand telah mencatat 8.439 kasus virus Corona dan 65 kematian secara keseluruhan, dan termasuk negara dengan jumlah kasus dan kematian terendah di Asia.

Sebagian besar kasus baru terkait dengan kelompok pekerja migran yang dimulai di Samut Sakhon, sebuah provinsi di barat daya Bangkok, dan menyebabkan infeksi di lebih dari setengah provinsi.

Otoritas Bangkok memerintahkan restoran dan penjaja makanan kaki lima untuk menghentikan layanan makan malam antara pukul 7 malam sampai pukul 6 pagi mulai hari Selasa untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Namun, pemesanan makanan untuk dibawa pulang akan diizinkan.

Baca Juga: Selesaikan Wajib Militer Hari Ini, ZE:A Park Hyungsik Siap Kembali ke Dunia Hiburan

Baca Juga: Lirik Lagu Love Wins Milik Carrie Underwood, Berisi Pesan untuk Mencintai Sesama Umat Manusia

Penjualan alkohol di restoran telah dilarang dan bar serta tempat hiburan lainnya ditutup di provinsi berisiko tinggi. Gubernur provinsi telah diberi wewenang untuk mengatur batasan mereka sendiri.

Sekolah dan pusat pendidikan nasional telah ditutup selama satu bulan.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler