Terbang Melewati Samudera Pasifik, Seekor Merpati Sampai di Australia dari Amerika Serikat

15 Januari 2021, 07:05 WIB
ilustrasi seekor merpati. / Genaro Servín/pexels.com/@gesel

PORTAL PASURUAN - Seekor merpati balap telah selamat melintasi Samudra Pasifik sepanjang 13.000 kilometer (8.000 mil) dari Amerika Serikat untuk menemukan rumah baru di Australia.

Namun sekarang, pihak berwenang menganggap burung itu sebagai risiko karantina dan berencana membunuhnya.

Kevin Celli-Bird mengatakan pada Kamis bahwa dia menemukan burung yang kelelahan yang tiba di halaman belakang rumahnya di Melbourne pada 26 Desember lalu adalah burung telah menghilang dari sebuah perlombaan di negara bagian Oregon, AS pada 29 Oktober 2020.

Baca Juga: BTS Membawa Pulang 6 Penghargaan di Gaon Chart Music Awards 2021

Baca Juga: Mantan Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye Dijatuhi Hukuman Penjara 20 Tahun

Para ahli mencurigai merpati yang diberi nama oleh Celli-Bird, Joe, sesuai nama presiden terpilih AS, menumpang kapal kargo untuk menyeberangi Samudra Pasifik.

Prestasi Joe telah menarik perhatian media Australia tetapi juga dari Layanan Karantina dan Inspeksi Australia yang terkenal ketat.

Celli-Bird mengatakan otoritas karantina meneleponnya pada hari Kamis untuk memintanya menangkap burung itu.

“Mereka bilang kalau itu dari Amerika, maka mereka khawatir dengan penyakit burung,” katanya. “Mereka ingin tahu apakah saya bisa membantu mereka," ujarnya.

Dia mengatakan otoritas karantina sekarang sedang mempertimbangkan untuk meminta bantuan penangkap burung profesional.

Departemen Pertanian, yang bertanggung jawab atas biosekuriti, mengatakan merpati itu tidak diizinkan untuk tinggal di Australia karena dapat membahayakan keamanan pangan Australia dan populasi burung liar Australia, seperti dikutip PortalPasuruan.com dari laman ABC News.

“Ini menimbulkan risiko biosekuriti langsung bagi kehidupan burung Australia dan industri unggas kami,” kata sebuah pernyataan perwakilan Departemen Pertanian.

Baca Juga: Bayi Badak India yang Terancam Punah Lahir di Kebun Binatang di Polandia

Baca Juga: JYP Entertainment Umumkan Rencana Comeback 2PM Setelah Member Junho Selesai Wajib Militer

Celli-Bird mengatakan bahwa dia telah berusaha untuk menghubungi pemiliknya, tetapi sejauh ini tidak berhasil.

Burung itu menghabiskan waktunya setiap hari di halaman belakang, kadang-kadang duduk berdampingan dengan burung merpati asli di pergola. Celli-Bird telah memberinya makanan merpati sejak beberapa hari setelah kedatangannya.

“Saya pikir dia baru saja menganggap ini rumahnya karena saya telah memberinya makanan dan dia punya tempat untuk minum,” katanya.

Sekretaris Asosiasi Merpati Nasional Australia, Brad Turner, mengatakan dia telah mendengar kasus merpati balap China yang mencapai pantai barat Australia dengan kapal kargo, perjalanan yang jauh lebih singkat.

Turner mengatakan ada kekhawatiran nyata bahwa merpati dari Amerika Serikat dapat membawa penyakit eksotis dan dia setuju Joe harus dimusnahkan.

"Meskipun terdengar kasar bagi orang normal, saya pikir ini cara yang benar,” kata Turner, mengacu pada layanan karantina.

Baca Juga: Makin Banyak Artis yang Terpapar, Chicco Jerikho Umumkan Dirinya Positif Covid-19

Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Inilah Berbagai Manfaat Jahe untuk Kesehatan

Dikatakan bahwa penerbangan jarak jauh terbesar yang dicatat oleh merpati adalah yang dimulai di Arras di Prancis dan berakhir di Saigon, Vietnam, pada tahun 1931, menurut pigeonpedia.com. Jaraknya 11.600 kilometer (7.200 mil) dan memakan waktu 24 hari.

Ada beberapa contoh penerbangan jarak jauh yang diketahui, tetapi apakah ini hanya dilakukan satu kali oleh merpati balap atau prestasi yang dapat dicapai oleh merpati biasa, tidak diketahui.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler