Hampir Setengah Warga Korea Utara Malnutrisi, PBB: yang Terburuk di Asia-Pasifik

24 Januari 2021, 07:20 WIB
ilustrasi Korea Utara. /Thomas Evans/unsplash.com/@thoeva

PORTAL PASURUAN - Dalam laporan antar lembaga, PBB menyebutkan bahwa hampir lima dari sepuluh warga Korea Utara menderita kekurangan gizi dari 2017 hingga 2019. Timor Timur dan Afghanistan mengikuti di belakang Korea Utara.

Pada periode yang sama, tujuh dari sepuluh anak Korea Utara berusia dua tahun ke bawah tidak memiliki pola makan minimum yang dapat diterima.

Dalam laporan yang dirilis pada hari Rabu lalu oleh Organisasi Pangan dan Pertanian, Program Pangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, dan UNICEF, tujuh dari sepuluh bayi di bawah enam bulan di Korea Utara mendapatkan ASI. Fakta itu menjadikan Korea Utara sebagai yang tertinggi keempat di kawasan Asia-Pasifik, dengan Sri Lanka di puncak daftar tersebut.

Baca Juga: Seorang Pria di Australia Tewas Tertimpa Pohon Saat Mencari Bola Golf Miliknya

Baca Juga: Meski Diisukan Batal, Jepang Tetap Lanjutkan Rencana Selenggarakan Olimpipade

Laporan itu juga menyebutkan bahwa semakin tinggi jumlah bayi yang mendapatkan ASI, semakin rendah produk domestik bruto negara tersebut.

Banyak anak-anak Korea Utara yang menghadapi pertumbuhan terhambat karena penutupan pusat penitipan anak dan sekolah yang dipicu oleh virus Corona. Anak-anak dan siswa muda mengonsumsi sebagian besar makanan sehari-hari mereka di sekolah.

Pyongyang berada di bawah tingkat siaga tertinggi dalam perangnya melawan virus Corona. Kota ini menutup beberapa fasilitas umum dan hampir semua lalu lintas perbatasan, seperti yang dilansir PortalPasuruan.com dari laman Korea Herald.

Jumlah anak Korea Utara yang kelebihan berat badan relatif rendah, tetapi pada orang dewasa Korea Utara menunjukkan sedikit peningkatan.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Selesai Diproduksi, Bio Farma: 4 Juta Dosis Siap Didistribusikan

Baca Juga: Reputasi Brand Bulan Januari untuk Kategori Idol Grup Telah Diumumkan!

Dua puluh lima persen orang dewasa di Korea Utara mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2002, dan jumlahnya melonjak menjadi 32 persen pada tahun 2016. Data pada saat itu lebih tinggi 30 persen daripada Korea Selatan di waktu yang sama.

Pada tahun 2019, diperkirakan 350,6 juta orang di kawasan Asia Pasifik mengalami kekurangan gizi. Diperkirakan 74,5 juta anak berusia lima tahun ke bawah mengalami gangguan pertumbuhan. Laporan itu juga menyebutkan mayoritas dari anak-anak ini tinggal di Asia selatan.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler