"Twitter bukan tentang KEBEBASAN BERPENDAPAT. Semuanya tentang mempromosikan platform Kiri Radikal di mana beberapa orang paling kejam di dunia diizinkan untuk berbicara dengan bebas," tambahnya.
Baca Juga: Premier League Terapkan Protokol Kesehatan yang Lebih Ketat dan Ancam Hukuman Berat untuk Pelanggar
Baca Juga: Positif Covid-19, Wali Kota Bandung Mengaku Tidak Merasakan Gejala Apapun
Trump telah mencoba untuk memposting pernyataan yang sama di Twitter, menggunakan akun resmi @POTUS, tetapi platform tersebut menghapus utas tersebut, mengatakan pengguna yang akunnya telah ditangguhkan dilarang untuk memposting dari akun lain.
Akun @POTUS, yang jarang digunakan oleh Trump sendiri selama empat tahun terakhir, akan ditransfer ke pemerintahan Biden setelah pelantikannya.
Posting blog dari Twitter yang mengumumkan larangan tersebut mengutip peristiwa kerusuhan pada hari Rabu di Capitol AS sebagai alasan penangguhan tersebut.
Akun Trump telah ditangguhkan sementara setelah kerusuhan, tetapi memperingatkan presiden bahwa pelanggaran lain terhadap persyaratan layanannya akan mengakibatkan larangan permanen.
"Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi menghasilkan tindakan yang sama," tulis Twitter.
Baca Juga: Bacaan Surah At Takatsur, Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca Juga: Yu Gyeom GOT7 Dikabarkan Tinggalkan JYP Entertainment dan Tanda Tangani Kontrak dengan Label Ini!
Artikel Rekomendasi