Jerman, Prancis dan Italia Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Terkait Adanya Resiko Pembekuan Darah

- 16 Maret 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi Astrazeneca.
Ilustrasi Astrazeneca. /Pixabay/Elf-Moondance

EMA mengatakan bahwa per 10 Maret, total 30 kasus pembekuan darah telah dilaporkan di antara hampir 5 juta orang yang divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa, yang menghubungkan 30 negara Eropa.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 17 Maret 2021: 6 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat Potensi Alami Cuaca Ekstrim

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 17 Maret 2021: Hampir Semua Kabupaten dan Kota di Lampung Potensi Alami Cuaca Ekstrim

Michael Head, peneliti senior kesehatan global di University of Southampton, mengatakan keputusan dari Prancis, Jerman, dan lainnya tampak membingungkan.

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa jumlah efek samping yang terkait dengan pembekuan darah adalah sama (dan mungkin, pada kenyataannya lebih rendah) pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan populasi yang tidak divaksinasi," imbuhnya.

"Hal ini mengakibatkan penundaan dalam melindungi orang, dan potensi peningkatan keragu-raguan vaksin, sebagai akibat dari orang-orang yang telah melihat berita utama dan dapat dimengerti menjadi prihatin. Belum ada tanda-tanda data yang benar-benar membenarkan keputusan ini."

Seorang dokter penyakit menular Jerman, mengatakan kejadian latar belakang 2 sampai 5 trombosis per juta setiap tahun secara signifikan lebih rendah daripada jumlah 7 dari 1,6 juta orang yang divaksinasi, dikutip oleh kementerian kesehatan Jerman. 

Baca Juga: Sidang Perdana Habib Rizieq Shihab Digelar Secara Virtual, Polri Kerahkan Ratusan Personel di PN Jaktim

Baca Juga: Info Daya Tampung 28 Prodi Saintek Universitas Udayana SBMPTN 2021 dan Jumlah Peminat Tahun Sebelumnya

"Ini seharusnya menjadi alasan untuk menghentikan vaksinasi di Jerman sampai semua kasus, termasuk kasus yang dicurigai di Jerman dan Eropa, telah benar-benar bersih," Ujar Clemens Wendtner, kepala unit khusus di Klinik Schwabing Munich.***

Halaman:

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah