Baca Juga: Naik 10.000 Kasus, Filipina Kembali Terapkan Pembatasan Sosial
Elijan Anayat, juru bicara pemerintah Xinjiang lainnya, mengatakan selama pengarahan bahwa orang China tidak menginginkan produk perusahaan seperti H&M dan Nike yang memboikot kapas Xinjiang. Dia mengatakan akan menyambut perusahaan yang melakukan perjalanan ke ladang kapas di kawasan itu untuk melihatnya sendiri.
Washington pada hari Jumat mengutuk apa yang disebutnya kampanye media sosial yang dipimpin negara di China terhadap AS dan perusahaan internasional lainnya karena berkomitmen untuk tidak menggunakan kapas dari Xinjiang.
Gelombang boikot konsumen di China bertepatan dengan serangkaian sanksi terkoordinasi yang diberlakukan oleh Inggris, Kanada, Uni Eropa, dan Amerika Serikat pekan lalu atas apa yang mereka katakan sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Xinjiang.
Baca Juga: Dampak Macet di Terusan Suez, Otoritas Setempat Menjelaskan Harapan untuk Segera Terbuka
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Temukan Tersangka Lainnya Terkait Bom Bunuh Diri di Makassar
Pemerintah AS secara terbuka menuduh Beijing melakukan genosida terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di wilayah tersebut.
Xu berulang kali menolak tuduhan genosida dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut dan menuduh kekuatan Barat terlibat dalam manipulasi politik untuk mengguncang China dengan sanksi tersebut.
“Mereka telah kehilangan akal sehat dan hati nurani mereka, mereka sangat antusias dengan manipulasi politik dan penyalahgunaan sanksi, hingga tingkat yang histeris,” kata Xu.
Artikel Rekomendasi