Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf Pada Masa Dinasti Bani Umayyah

- 25 Februari 2021, 22:02 WIB
Ilustrasi Islam.
Ilustrasi Islam. //Pixabay

PORTAL PASURUAN - Tasawuf merupakan sebuah cabang ilmu yang mempelajari cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tujuan agar hidup makin mendapat makna mendalam serta mencapai ketentraman jiwa.

Munculnya ilmu tasawuf ditengarai karena umat makin jauh dari Nabi Muhammad SAW dan terkadang kehidupan umat jadi tidak terkendali, terutama pada hal-hal duniawi dan kecintaan terhadap materi.

Tokoh-tokoh sufi pada masa tersebut antara lain:

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Apakah Itu Cinta dari Ipank, Menjadi Salah Satu Hits Populer Happy Asmara

1. Sa'id bin Musayyab

Sa'id merupakan murid sekaligus menantu dari Abu Hurairah yang tak lain adalah sahabat Nabi Muhammad yang telah menulis hadis sebanyak kurang lebih 5.374 hadis. Sa'id mencontohkan hidup zuhud pada pengikutnya.

Baca Juga: LPDP Dukung Universitas Sebelas Maret Terus Kembangkan Produksi Baterai Lithium, SMART UNS

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Sa'id pernah ditawari uang perak sejumlah 35.000 dirham oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan, namun ia menolaknya karena sikap zuhud yang dimilikinya.

2. Hasan Al-Basri

Hasan lahir di Madinah pada tahun 21 H dan wafat di Basrah pada tahun 110 H. Ibu dari Hasan adalah seorang hamba sahaya yang menjadi istri Rasulullah, Ummu Salamah. Hasan sendiri tumbuh di lingkungan yang saleh.

Baca Juga: Rahasia Sehat Untuk Hidup Lebih Lama Dan Awet Muda Hanya dengan 6 Langkah Ini, Simak Penjelasan Para Ahli

Hasan mengenalkan tasawuf pada masyarakat karena tasawuf dapat melatih jiwa (hati), memiliki sifat zuhud (hati dan pikirannya tidak dapat terpengaruh oleh harta meski secara lahiriyah ia kaya).

3. Sufyan Ats-Tsauri

Sufyan lahir di Kufah pada tahun 97-161 H dan bernama lengkap Abu Abdullah Sufyan bin Sa'id ats-Tsauri.

Sufyan menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan dan menganjurkan hidup zuhud kepada masyarakat. Pemikiran Sufyan mengenai tasawuf meliputi hal-hal ini:

Baca Juga: Lirik Lagu Iwan Fals Manusia Setengah Dewa, Dengarkan Suara Kami Presiden

- Manusia dapat memiliki sifat zuhud saat ajal menghampirinya. Mengapa demikian, sebab kenikmatan telah direnggut daripadanya sehingga ia baru mengingat makna kehidupan.
- Manusia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan bekerja maka manusia akan terhindar dari kegelapan dan kehinaan.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Buku Sejarah Kebudayaan Islam


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x