Meninggikan Derajat atau raf’u al-darajât didasari oleh beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. salah satunya yang mengatakan:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ
“Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)
Dibukanya pintu surga, menurut Imam Izzudin dapat diartikan sebagai simbol atau tanda untuk memperbanyak ketaatan sebagai seorang muslim.
2.Menghapuskan dosa
Faedah kedua ini didasarkan pada adits Nabi Muhammad SAW yang berkata
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Menurut Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami, puasa Ramadhan sebagai momentum untuk mendekatkan diri dan mengharap ampunan dalam bentuk penyerahan diri sebagai seorang hamba.
Baca Juga: 10 Amalan-amalan Shalih di Bulan Ramadhan, Dua Diantaranya Puasa dan Mencari Malam Lailatul Qadr
Artikel Rekomendasi