3. Memalingkan syahwat
Faedah puasa berikut ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW yang berkata.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.” (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).
Dai hadits di atas disimpulkan oleh Imam Izzuddin bahwa puasanya seseorang bisa menjadi latihan atau sarana untuk berpaling dari syahwat atau sesuatu yang mengundang hawa nafsu.
4. Memperbanyak sedekah
Dalam faedahnya berpuasa di poin keempat, disebutkan jika berpuasa bisa meningkatkan keinginan bersedekah seseorang.
Beliau mengatakan mengatakan sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu.
Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.
Hal tersebut ia tuliskan dalam kitab Maqâshid al-Shaum halaman 16. Puasa membuat seseorang merasakan penderitaan hingga jika ia berkecukupan, maka ia menjadi dermawan.
Artikel Rekomendasi