Penelitian Terbaru di Inggris Nyatakan Berpuasa dan Tunaikan Ibadah Ramadhan Saat Pandemi Covid-19 Aman

- 3 April 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi seorang muslim beribadah
Ilustrasi seorang muslim beribadah /Unsplash.com/Rumman Amin/

Salman Waqar, yang ikut menulis penelitian tersebut, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Ramadhan tidak memiliki "efek merugikan" pada hasil Covid-19.

Salman Waqar mengindikasikan bahwa data tersebut juga bertentangan dengan komentar dari beberapa politisi dan komentator lain bahwa “komunitas tertentu, khususnya, Muslim” bertanggung jawab atas peningkatan kasus tahun lalu.

Sementara itu, Dewan Muslim Inggris (MCB), badan yang menaungi Muslim terbesar di Inggris, mengatakan laporan itu membantah asumsi negatif yang sebagian besar diabadikan oleh sayap kanan, bahwa Muslim akan melanggar aturan penguncian di bulan Ramadhan dan menyebabkan lonjakan infeksi.

Laporan pada hari Kamis datang kurang dari dua pekan sebelum Ramadhan tahun ini dimulai, yaitu pada 13 April 2021.

“Kami berharap Ramadhan ini akan bebas dari asumsi, dan bahwa tindakan pragmatis diambil pada tingkat kebijakan untuk mengatasi penyebab ketidaksetaraan yang disoroti oleh pandemi,” kata Omar Begg.

Lebih dari 1,8 miliar Muslim di dunia berpuasa selama Ramadhan. Beberapa golongan, yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan, atau anak-anak, dikecualikan.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Prosesi Akad Nikah Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Hotel Raffles jadi Venue

Salman Waqar meminta Muslim Inggris untuk "mengambil setiap tindakan pencegahan" selama bulan suci tahun ini, meskipun ada pengurangan lockdown di Inggris dan penurunan tingkat infeksi, didukung oleh kampanye vaksinasi massal yang cepat.

“Ini sangat penting mengingat dampak yang tidak proporsional yang dialami komunitas Muslim dalam hal kasus Covid-19 dan kematian, tetapi juga dalam penggunaan vaksin,” kata Salman Waqar, merujuk pada rasa ragu akan vaksin di antara beberapa Muslim dan minoritas lain di Inggris.

Juru bicara pemerintah tidak menanggapi temuan laporan secara langsung tetapi mengatakan ada bukti jelas bahwa Covid-19 telah berdampak secara tidak proporsional pada kelompok tertentu. *** (Selly Kurniawan/Portal Jember) 

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x