Baca Juga: Habib Rizieq Jalani Sidang Putusan Kasus Tes Swab RS Ummi, 1388 Personel Gabungan Amankan PN Jaktim
Alemdar jgua mengatakan bahwa lebih banyak sel otak dapat membantu pusat sistem saraf berfungsi lebih dengan baik.
Puasa juga membantu istirahat otak di saat organ lain dari tubuh manusia seperti perut kurang digunakan karena makan, minum, dan aktivitas terkait lainnya yang terhenti di bulan Ramadhan.
“Dalam periode, ketika lebih sedikit nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia, menyebabkan organ lain mengirimkan sinyal yang jauh lebih sedikit ke otak di mana lebih dari 100 miliar saraf berkomunikasi satu sama lain secara konstan untuk memastikan tubuh berfungsi dalam arti yang tepat dan membantu itu istirahat sedikit lebih dari waktu-waktu lain, ”kata Alemdar.
Masih menurut Alemdar, otak juga bersukacita ketika sistem saraf percaya bahwa sesuatu yang penting bagi kehidupan telah dipenuhi dengan berpuasa.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona EEK Dilaporkan Sudah Masuk Indonesia, Ini Kata Peneliti Institut Eijkman
Puasa Ramadhan juga membantu otak berfungsi lebih baik karena untuk sementara menghentikan pemikiran tentang aktivitas seksual serta menjauhi pemikiran negatif.
Dengan fokus tersebut, Almedar yakin puasa dapat menjadi salah satu jalan seseorang untuk menata ulang kehidupan, hubungan, dan masalah keluarga.
"Puasa membebaskan otak dari banyak aktivitas harian lainnya, meningkatkan prospek konsentrasinya pada fungsi-fungsi penting dalam sistem saraf," pungkas Almedar. ***
Artikel Rekomendasi