Khutbah Jumat Tema Menyambut Bulan Ramadhan 1442 H dengan Berbahagia oleh Ustadz Muhammad Faizin

- 8 April 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Bahaya Miras
Ilustrasi Khutbah Jumat Bahaya Miras /Pexels / Ahmad Robani

Baca Juga: Makna 3 Peribahasa Indonesia yang Menggunakan Kata Janji, Salah Satunya Janji Sampai Sukatan Penuh

Baca Juga: 3 Ayat Al-Quran Tentang Larangan Tidak Terpedaya oleh Harta dan Anak, Salah Satunya di Surat At-Taubah

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Ketakwaan sendiri merupakan tujuan sekaligus buah dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan yang sebentar lagi kita akan laksanakan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS Al-Baqarah: 183 yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ayat ini bisa menjadi sarana introspeksi diri terhadap kualitas ibadah puasa Ramadhan yang kita lakukan selama ini.

Jika kita memiliki kualitas puasa yang baik, maka buah ketakwaan akan menghiasi kehidupan kita minimal selama satu tahun ini, dalam bentuk takut untuk meninggalkan perintah Allah dan senantiasa menjauhi larangan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Namun sebaliknya, jika dalam dalam memori kita kehidupan yang dilalui selama ini selalu abai dengan perintah Allah dan kita tidak merasa bersalah dan berdosa saat meninggalkan perintah Allah, maka buah ketakwaan dari puasa tidak kita dapatkan.

Oleh karena itu, maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x