Pasuruan Tetapkan Peta Rawan Bencana, Bupati Irsyad: Banjir Gempol Tidak Terduga

6 Februari 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi banjir /PEXELS.com/jlloa

PORTAL PASURUAN - Pemerintah Kabupaten Pasuruan menetapkan wilayah yang diindikasi sebagai kawasan darurat dan rawan bencana.

Hal itu dilakukan setiap tahunnya untuk meminimalisir kerugian dan mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa akibat bencana alam.

Pemetaan daerah rawan bencana meliputi 9 kecamatan yang dikategorikan sebagai daerah rawan bencana longsor.

Baca Juga: Deddy Corbuzier 'Tampar' Content Creator yang Hobi Pamer Kekayaan: Banyak Orang Buat Makan Besok Aja Susah!

Sementara itu, 11 kecamatan berada dalam kategori rawan banjir.

Kecamatan yang menjadi kawasan rawan bencana diantaranya yaitu Gondang Wetan, Winongan, Rejoso, Grati, Beji, Gempol, Bangil, Purwosari dan Kraton.

"Dari Kecamatan yang rawan bencana kita akan melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa," ungkap Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari situs resmi Pemkab Pasuruan.

Baca Juga: Lirik Lagu Lathi Weird Genius Beserta Terjemahannya

Pria yang akrab disapa Gus Irsyad itu mengatakan bahwa banjir Rabu 3 Februari 202 di Dusun Genukwatu, Kecamatan Gempol merupakan bencana tak terduga.

Ia menyebut penyabab banjir di wilayah itu akibat curah hujan tinggi dalam waktu lama.

Kondisi kian diperparah dengan adanya sumbatan sampah yang menutupi saluran air.

Irsyad mengingatkan apara desa setempat untuk segera membersihkan sampah yang menutupi aliran air.

Tak hanya saluran air, pembersihan sampah tersebut juga menyisir sepanjang jalur sungai.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 16 17 19 20 22 Subtema 1 Pembelajaran 2: Pemimpin di Sekitarku

Pemkab Pasuruan sendiri telah menyiapkan anggaran darurat yang dipergunakan untuk menanggulangi bencana.

Berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pusat terkait upaya percepatan darurat bencana.

“Kita sudah menyiapkan anggaran untuk darurat bencana yaitu masuk dalam Belanja Tak Terduga (BTT) sampai dengan Rp25 miliar, termasuk juga untuk penanganan Covid-19 kemarin,” pungkas Irsyad. ***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Tags

Terkini

Terpopuler