Network
PORTAL PASURUAN - Polres Pasuruan berhasil mengungkap 19 kasus penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) sejak sebulan terakhir.
Saat melakukan jumpa pers di halaman Mapolres Pasuruan pada Minggu, 7 Februari 2021, Kapolres Pasuruan, Rofiq Ripto Himawan menjelaskan, kalau Satresnarkoba berhasil menangkap 24 tersangka.
Serta mengamankan barang bukti sebanyak 238,16 gram sabu, 2000 butir pil logo Y dan 5 butir extacy.
Baca Juga: Sebagai Upaya Mitigasi Bencana, Bupati Pasuruan Menghimbau Masyarakat untuk Peka Terhadap Lingkungannya
Dia menambahkan, bahwa kebanyakan tersangka adalah pengedar dengan sasaran pembeli para nelayanan, buruh, remaja usia produktif, hingga menyasar kalangan pondok pesantren.
"Paling banyak adalah anak-anak usia produktif yang masih mencari jati diri. Inilah sasaran empuk para pelaku pengedar narkoba. Termasuk juga nelayan, buruh dan pondok pesantren, semua potensi bisa saja terjadi," jelas Rofiq, seperti yang dikutip PORTAL PASURUAN dari laman resmi Pemkab Pasuruan.
Dia menambahkan, bahwa kebanyakan tersangka adalah pengedar dengan sasaran pembeli para nelayanan, buruh, remaja usia produktif, hingga menyasar kalangan pondok pesantren.
"Paling banyak adalah anak-anak usia produktif yang masih mencari jati diri. Inilah sasaran empuk para pelaku pengedar narkoba. Termasuk juga nelayan, buruh dan pondok pesantren, semua potensi bisa saja terjadi," jelas Rofiq, seperti yang dikutip PORTAL PASURUAN dari laman resmi Pemkab Pasuruan.
Baca Juga: Bacaan Surah Al Fatihah Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Faktanya, dari 24 tersangka, ada 4 orang yang pernah ditahan dengan kasus yang sama. Salah satunya adalah Kinarmo (27) yang ternyata baru dua minggu menjalani sisa tahanan di rumah.
Kapolres Pasuruan mengatakan, meskipun menerima program asimilasi tidak selamanya membuat tahanan itu tobat.
Faktanya, dari 24 tersangka, ada 4 orang yang pernah ditahan dengan kasus yang sama. Salah satunya adalah Kinarmo (27) yang ternyata baru dua minggu menjalani sisa tahanan di rumah.
Kapolres Pasuruan mengatakan, meskipun menerima program asimilasi tidak selamanya membuat tahanan itu tobat.
Baca Juga: Kisah Inspiratif, Daniel Arnold Sehari Bisa Dapatkan 15.000 Dolar Hanya Menggunakan Instagram
Sebaliknya, mantan narapidana tersebut semakin menjadi-jadi dengan kembali mengedarkan narkoba jenis sabu.
"Alasan klasik karena ekonomi atau banyak hutang, jadi Kinarmo ini setelah selesai menjalani asimilasi baru dua minggu, eh berulah lagi. Ya sudah kita amankan lagi sampai benar-benar kapok," ujar Rofiq.
Mengacu pada pengakuan Kinarmo, Rofiq berkesimpulan, kalau kasus narkoba di Kabupaten Pasuruan masih banyak yang belum terungkap.
"Alasan klasik karena ekonomi atau banyak hutang, jadi Kinarmo ini setelah selesai menjalani asimilasi baru dua minggu, eh berulah lagi. Ya sudah kita amankan lagi sampai benar-benar kapok," ujar Rofiq.
Mengacu pada pengakuan Kinarmo, Rofiq berkesimpulan, kalau kasus narkoba di Kabupaten Pasuruan masih banyak yang belum terungkap.
Baca Juga: Intip 4 Potret Mesra Brisia Jodie dan Julian Jacobs, Serasi Banget!
Sebab itulah, kepolisian akan terus berperang untuk menuntaskan permasalahan narkoba, tentunya dengan bantuan seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali.
"Kita akan sikat habis tanpa pandang jabatan, status sosial dan tanpa mengenal kata. Siapapun akan kita gempur. Untuk itu, saya minta semuanya agar sama-sama kita perangi narkoba sampai ke akar-akarnya," pungkas Rofiq.***
Sebab itulah, kepolisian akan terus berperang untuk menuntaskan permasalahan narkoba, tentunya dengan bantuan seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali.
"Kita akan sikat habis tanpa pandang jabatan, status sosial dan tanpa mengenal kata. Siapapun akan kita gempur. Untuk itu, saya minta semuanya agar sama-sama kita perangi narkoba sampai ke akar-akarnya," pungkas Rofiq.***
Artikel Rekomendasi