Diperkirakan Cuaca Buruk, Pendakian ke Gunung Semeru Ditutup Sampai 31 Maret 2021

- 31 Desember 2020, 11:02 WIB
Jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sampai 31 Maret 2021.
Jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sampai 31 Maret 2021. /ANTARA/Zumrotun Solichah

PORTAL JEMBER - Keinginan para pendaki yang sudah rindu untuk mendaki ke Gunung Semeru harus ditahan.

Sebab, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) selaku pengelola jalur pendakian Gunung Semeru memutuskan menutup total pendakian sampai 31 Maret 2021.

Keputusan itu dituangkan dalam pengumuman Nomor PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020.

Plt Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa mengatakan, penutupan tersebut mempertimbangkan kondisi klimatologi serta peningkatan curah hujan dan kemungkinan terjadinya badai yang bisa membahayakan keselamatan para pendaki.

Baca Juga: Respons FPI sebagai Organisasi Terlarang, Hendropriyono Sebut Pelindung Eks FPI Tunggu Giliran

“Kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total hingga 31 Maret 2021,” kata Agus di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 30 Desember 2020.

Prakiraan cuaca itu, kata Agus, diterima pihaknya dari Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikq (BMKG).

Sebelumnya, Agus mengatakan, pihaknya pada 29 November 2020 mengeluarkan Pengumuman Nomor PG.10/T.8/BIDTEK.1/KSA11/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Gunung Semeru.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini Tayang 3,5 Jam, Episode ke-100 di Hari Terakhir 2020

Tetapi, akhirnya BB-TNBTS memutuskan untuk menutup secara total pendakian setelah mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini.

“Penutupan ini juga bertujuan memulihkan serta revitalisasi ekosistem Semeru,” kata Agus, seperti dikutip dari ANTARA.

Dampak dari penutupan total ini, diakui dia, ada 4.763 orang pendaki yang harus melakukan penjadwalan ulang. Mereka adalah pendaki yang sudah mendaftar untuk melakukan pendakian.

Penutupan sementara pendakian Semeru sebelumnya juga dilakukan pada 30 November 2020 setelah ada peningkatan aktivitas dari gunung bertinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Baca Juga: Tidak Urus Perpanjangan Izin, Mahfud MD: Secara de jure, FPI Sudah Bubar Sejak 2019

Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar, dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas tersebut, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.

Sejatinya jalur pendakian Gunung Semeru baru dibuka oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) pada 1 Oktober 2020.

Sebelumnya pendakian Semeru baru setelah ditutup selama kurang lebih satu tahun akibat kebakaran hutan pada 2019 dan pandemi virus corona.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x