Ratusan Kantong Jenazah dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Dievakuasi Basarnas

- 13 Januari 2021, 07:55 WIB
 penemuan puing dan tubuh korban, @posko JITC.
penemuan puing dan tubuh korban, @posko JITC. /PIKIRAN RAKYAT/Aldiro Syahrian Lubis

PORTAL PASURUAN - Tim dari Basarnas dan gabungan terus bekerja keras mencari puing-puing pesawat dan juga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Selama masa pencarian, Basarnas berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat dimana percakapan antara pilot dan Air Traffic Controller disimpan.

Selain itu, ratusan kantong jenazah pun berhasil dievakuasi oleh Basarnas.

Baca Juga: Peneliti Sebut Fitbit Dapat Mendeteksi Covid-19 Beberapa Hari Sebelum Gejalanya Muncul dalam Tubuh

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Presiden Jokowi Suntik Vaksin Covid-19 Hari Ini

Basarnas hingga hari keempat, total telah mengevakuasi sebanyak 139 kantong jenazah di lokasi sekitar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Pada penyisiran yang dilakukan Selasa 12 Januari 2021, hingga pukul 21.00 WIB, tim dari Basarnas dan gabungan berhasil mengevakuasi 61 jenazah korban, 8 kantong serpihan kecil pesawat, dan 2 potongan besar pesawat.

"Hingga malam ini, total penemuan body remain sebanyak 139 kantong, serpihan kecil pesawat 26 kantong, dan potongan besar pesawat sebanyak 26 kantong," papar Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta seperti dikutip dari laman resmi Basarnas di basarnas.go.id sebagaimana diberitakan Kabar Lumajang dalam sebuah artikel yang berjudul "Basarnas Sebut Total 139 Kantong Jenazah di Lokasi Jatuhnya Pesawat SJ-182 Berhasil Dievakuasi".

Baca Juga: Arsenal dalam Pembicaraan untuk Mendatangkan Manor Solomon dari Shaktar Donetsk

Baca Juga: China Kembali Memperluas Area Lockdown, Kongres Lokal pun Ditunda

Lebih lanjut, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyebut jasad korban jatuhnya pesawat SJ-182 langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.

Sementara untuk serpihan badan pesawat langsung diserahkan kepada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Di kesempatan yang sama, Direktur Operasi Basarnas Rasman MS kepada awak media membeberkan rincian penemuan jasad dan serpihan badan pesawat di hari keempat.

Rincian penemuan tersebut adalah 24 kantong jenazah dari KN Karna, 14 kantong yang berisi bagian tubuh serta serpihan pesawat dari kapal Polair.

Bagian tubuh korban dan serpihan pesawat juga ditemukan oleh kapal Marinir TNI AL di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Selain itu, kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamala) RI juga berhasil mengumpulkan satu kantong berisi bagian tubuh serta satu kantong serpihan pesawat.

Baca Juga: Presiden Protugal, Marcelo Rebelo de Sousa, Dinyatakan Positif Covid-19

Baca Juga: Pencarian Masih Terus Dilakukan, RS Polri Terima Puluhan Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 812

Di hari yang sama, tim Basarnas juga menemukan black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Setelah ditemukan, rekaman data yang ada pada black box akan diunduh sehingga bisa diketahui penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut.

"Sekali lagi kami mohon doanya terkait pengunduhan data dapat dijalankan dengan lancar. Sekali lagi kami membutuhkan waktu kira-kira 2-5 hati baru bisa mengunduh data," ujar Ketua KNK Soerjanto Tjahjono di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa 12 Januari 2021.

Untuk fokus pencarian di hari kelima atau Rabu 13 Januari 2021, Basarnas dibantu pihak lain akan fokus pada pencarian jasad korban yang diduga masih berada di kedalaman laut.

Tak hanya jasad korban, tim juga akan mencari rekaman data percakapan suara di kokpit pesawat yang terdapat pada Cockpit Voice Recorder (CVR).

Tim Basarnas sendiri berharap cuaca cerah sehingga dua hal yang menjadi fokus tersebut berhasil ditemukan, terutama jasad korban yang ditunggu oleh pihak keluarga.

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 7 Fakta Mengejutkan Mengenai Coklat Putih

Baca Juga: Lirik Lagu Need You Now yang Dinyanyikan LadyA

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 jatuh di perairan Kepualauan Seribu, tepatnya di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Sebelumnya pesawat dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.*** (Talhah Lukman Ahmad/Kabar Lumajang)

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x