Kasus Kerumunan Jokowi Dikaitkan dengan HRS, Rocky Gerung Lontarkan Beberapa Komentar

- 24 Februari 2021, 22:32 WIB
Kerumunan Jokowi akhir-akhir ini dikaitkan dengan kerumunan HRS.
Kerumunan Jokowi akhir-akhir ini dikaitkan dengan kerumunan HRS. /instagram/@jokowi

PORTAL PASURUAN - Kerumunan masyarakat terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) rupanya membuat gatal Rocky Gerung untuk turut berkomentar.

Melansir dari kanal Youtuber Rocky Gerung Official, pengamat politik ini tampak membandingkan dengan kerumunan Habib Rizieq Shihab atau HRS akhir tahun lalu.

“Itu peristiwa yang dramatis, karena ada kerumunan di situ kemudian si aktor keluar dari sunroof di atas mobil lalu mulai melempar-lempar hadiah,” kata Rocky sebagaimana dikutip PORTAL PASURUAN dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Biodata, Profil, Fakta Woozi Seventeen Jago Membuat Lagu dan Dibilang Mirip dengan Suga BTS

Dengan menyinggung soal kerumunan HRS pada waktu lalu, Rocky Gerung berpandangan bahwa sebaiknya Jokowi membuat pengakuan bahwa kedatangannya menimbulkan kerumunan di NTT.

Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi yang melempar-lemparkan hadiah dari dalam mobil secara tidak langsung membuat masyarakat untuk berkerumun.

“Itu artinya Presiden memancing kerumunan,” ujar Rocky Gerung dalam video YouTube-nya.

Ia menilai peristiwa ini tragis, karena Jokowi membuat kerumunan, di tengah penerapan PPKM Mikro untuk membatasi penularan Covid-19 yang angkanya sudah tembus sejuta kasus.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Boy with Luv' yang Dinyayikan BTS feat Halsey, Mendapat Platinum Asosiasi Industri Rekaman USA

“Sebuah drama yang akibatnya tragis, secara hukum oleh netizen, karena orang bandingkan langsung dengan Habib Rizieq Shihab atau HRS,” kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung juga menilai seharusnya Presiden Jokowi menebus kesalahannya dengan mengatakan bahwa dirinya siap membayar denda.

“Presiden harusnya langsung bilang, ‘oke saya akan membayar 50 juta sebagai denda’ itu lebih beradab supaya kontroversi berhenti,” Rocky Gerung menegaskan.

Sebenarnya kasus kerumunan HRS pada Desember lalu sudah cukup menjadi ‘pembelajaran’ bagi masyarakat.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Produk Batik Nusantara, Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 8 SMP dan MTs

Namun alangkah baiknya, tanpa diberi tahu pun, Rocky Gerung menyebutkan bahwa Jokowi harus diberikan pembelajaran sama halnya HRS.

Adanya prinsip 'equality before the law' dimana asas setiap orang tunduk pada kebijakan hukum yang sama, menjadi alasan kedua peristiwa ini dipersoalkan oleh netizen.

Di akhir, Rocky Gerung berharap ada yang mempersoalkan hal ini agar tidak ada lagi aktivitas yang melanggar Undang-undang.

Baca Juga: Simak 7 Golongan yang Tidak Mendapat Insentif Kartu Prakerja, Salah Satunya Penerima Bantuan dari Kemensos

“Seharusnya dipersoalkan bahwa Presiden harus diperiksa karena peristiwa tadi sudah jelas melanggar undang-undang,” pungkas Rocky Gerung.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini