Pengelola PLTU Jawa Terus Berkomitmen Terhadap Pemeliharaan Lingkungan, Setelah Terima Penghargaan IGA 2021

- 8 April 2021, 22:14 WIB
Ilustrasi PLTU.
Ilustrasi PLTU. /BUMN.go.id

PORTAL PASURUAN - Sebagai pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9&10, PT Indo Raya Tenaga (IRT) terus berkomitmen dalam pemeliharaan alam.

Sebab, IRT sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam operasional pembangkit.

"Kami satu-satunya di Indonesia yang pakai teknologi paling lengkap, termasuk Selective Catalytic Reduction (SCR)," ujar Presiden DIrektur IRT Peter Widjaya, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara pada Kamis, 8 April 2021.

Pernyataan itu ia ungkapkan usai manajemen IRT menerima penghargaan Indonesia Green Award (IGA) 2021, sebagai pengelola PLTU berteknologi maju ramah lingkungan yang menjadi gambaran komitmen pemeliharaan lingkungan dan prinsip dasar bisnis.

Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Tanpa Syarat - Anang Hermansyah dan Ashanty, Lepas Aurel Bersama Atta

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 9 Halaman 109 dan 110, Subtema 2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi

"Selain itu ada juga sense of achievement secara pribadi, boleh dibilang orang menggadang-gadangkan green, we are try make it as green as possible untuk base load yang reliable," ujar Peter.

Sekedar informasi, standar baku mutu SOx, Partikulat, dan NOx untuk PLTU dalam tahap konstruksi masing-masing adalah 550, 100, dan 550mg/Nm3.

Namun, dengan hadirnya teknologi di pembangkit Jawa 9&10, angka itu dipangkas jadi di bawah 350, 30, dan 128mg/Nm3.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 9 Halaman 116 dan 119, Subtema 2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi

Baca Juga: Lirik Lagu Mr Perfectly Fine dari Taylor Swift, Single yang Dirilis Jelang Album Fearless

"Memang sudah cukup rendah, namun kami yakin akan bisa jauh di bawah itu apabila bahan bakar yang disuplai sesuai standar pabrikan," ungkap Peter.

Dia menambahkan, bahwa PLTU Jawa 9&10, yang 51 persen dimiliki PLN, merupakan showcase keberhasilan pemerintah untuk menggandeng pihak swasta dan bank internasional untuk mendanai mega proyek yang tidak membebani APBN.

"Proses project financing sangat melelahkan, belum ada presiden join venture yang seperti ini, apalagi tahun lalu kami financial closing sewaktu pandemi," ujar Peter.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) menilai, bahwa pembangunan PLTU Jawa 9&10, yang menggunakan teknologi Ultra Supercritical (USC) akan menjadi role model untuk pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD dan MI Tema 8 Halaman 62, 63, 64, 70 Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD dan MI Tema 9 Halaman 152 Subtema 4, Karyaku Prestasiku (Project Based Learning)

Wakil Menteri KLHK ALue Dohong mengungkapkan, bahwa keberadaan IRT memunculkan kesadaran pengusaha untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan alam, yang diakibatkan emisi gas buangan.

Sebab itulah, Aloe mendorong pengusaha, yang masih mengabaikan hal itu, untuk berani mengeluarkan terobosan baru guna mencegah kerusakan lingkungan.

"Itu bisa membuat branding usaha-nya lebih bagus. Sebab, tidak hanya mengejar keuntungan saja. Tapi juga memperhatikan sosial juga," ungkap Aloe.

Hal yang ditakutkan, ketika tidak ada bisnis yang memperhatikan lingkungan, akan berakibat pada perubahan iklim yang drastis.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini