Tak Hanya Inggris, Skotlandia pun Jalani Lockdown Nasional Demi Cegah Penularan Covid-19 Varian Baru

- 5 Januari 2021, 14:11 WIB
ilustrasi jumlah infeksi Covid-19.
ilustrasi jumlah infeksi Covid-19. /Markus Spiske/pexels.com/@markusspiske

PORTAL PASURUAN - Skotlandia akan memulai lockdown nasional secara penuh mulai Selasa tengah malam waktu setempat.

Berbicara pada konferensi pers hari Senin malam waktu setempat, First Minister Skotlandia, Nicola Sturgeon menegaskan bahwa negaranya harus bergerak cepat untuk melawan Covid-19 varian baru yang dapat menular 70 persen lebih cepat.

"Saya dapat mengonfirmasi sekarang secara ringkas, bahwa kami telah memutuskan untuk memperkenalkan, mulai tengah malam malam ini, selama bulan Januari, secara hukum untuk tetap tinggal di rumah, kecuali untuk tujuan penting,” Sturgeon menyatakan.

Baca Juga: Muncul Akun Palsu Dirinya yang Meminta Sumbangan, Bupati Pasuruan: 'Itu Bentuk Penipuan Receh'

Baca Juga: Jelaskan Kriteria Penerimaan Bansos, Mensos Risma: Tidak Semua Bisa Diantar ke Rumah

Ia kemudian melanjutkan dengan mengatakan pesan bahwa 'stay at home' atau 'tinggal di rumah' akan menjadi peraturan yang dilindungi oleh hukum di Skotlandia mulai Selasa, 5 Januari 2021.

"Semua orang harus bekerja dari rumah dan mengijinkan siapun yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan di rumah, untuk melakukannya di luar. Bagi yang akan menerima perawatan medis, berbelanja kebutuhan yang penting dan mendesar, diperbolehkan untuk keluar rumah," tambahnya.

Frekuensi olah raga di luar ruangan pun tidak akan dibatasi selama lockdown, tetapi aturannya satu orang hanya akan diizinkan untuk bertemu satu orang lain dari rumah berbeda di luar di ruang publik.

Pembatasan perjalanan yang ketat juga akan tetap diberlakukan di seluruh negeri. Tidak ada yang diizinkan keluar atau memasuki Skotlandia selama masa lockdown.

Baca Juga: 8 Sikap yang Biasanya Dimiliki oleh Mereka yang Lahir di Bulan Januari, Sudah Tahu?

Baca Juga: Ramalan Zodiak 5 Januari 2021: Scorpio Dapat Rejeki Nomplok!

Sekolah akan ditutup untuk sebagian besar siswa hingga 1 Februari, dengan langkah-langkah yang akan ditinjau ulang pada 18 Januari mendatang.

"Tingkat keseluruhan penularan di ruang publik tetap terlalu tinggi bagi sekolah untuk dibuka kembali dengan aman. Oleh karena itu, kami harus memiliki pendekatan yang hati-hati pada tahap ini dan itulah sebabnya sebagian besar siswa akan belajar online setidaknya selama sisa bulan ini. Saya tahu bahwa pembelajaran jarak jauh menghadirkan tantangan yang signifikan bagi para guru, sekolah, orang tua, dan remaja, dan kami akan bekerja untuk mendukung anak-anak dan orang tua selama ini," tutur Sturgeon seperti yang dilansir PortalPasuruan.com dari laman Metro UK.

Tempat ibadah juga akan ditutup selama periode ini, kecuali untuk penyiaran, pemakaman, upacara pegawai negeri, dan acara pernikahan.

Saat ini ada 1.905 kasus Covid-19 baru yang tercatat di Skotlandia, sementara angka pemerintah menunjukkan bahwa 15% tes yang diambil memberikan hasil positif. Tidak ada kematian baru yang dilaporkan, meskipun hal ini kemungkinan disebabkan oleh penundaan pencatatan selama akhir pekan.

Baca Juga: Resmi, Inggris Kembali Terapkan Lockdown Secara Nasional Guna Memerangi Penyebaran Covid-19

Baca Juga: Untuk Menentramkan Hati, Jangan Lupa Shalawat, Berikut Lirik Shalawat Allahul Kaafii Rabbunal Kaafi

Pada 31 Desember, korban tewas di Skotlandia karena virus tersebut mencapai 4.578 jiwa.

"Semua keputusan saat ini sulit, dengan dampak yang sulit. Vaksin memberi kita jalan keluar, tetapi jenis baru ini membuat periode antara sekarang dan nanti menjadi yang paling berbahaya sejak dimulainya pandemi. Jadi tanggung jawab pemerintah harus bertindak cepat dan tegas untuk kepentingan nasional," pungkasnya.***

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Metro UK


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini