Banyak ulama dalam madzhab syafi'i yang menjelaskan bahwa bersiwak saat puasa tetap sunnah, tapi itu sebelum waktu zawal (zawal: tepat saat matahari di pertengahan, beberapa menit sebelum dhuhur).
ولا يكره إلا للصائم بعد الزوال ولو صوم نفل
Dan tidak dimakruhkan memakai siwak kecuali bagi orang puasa setelah tergelincirnya matahari meskipun saat menjalani puasa sunah. (As-Siraaj al-Wahhaaj I/17).
( ولا يكره ) بحال ( إلا للصائم بعد الزوال ) ولو نفلا لخبر الصحيحين لخلوف الصائم أطيب عند الله من ريح المسك والخلوف بضم الخاء تغير رائحة الفم والمراد الخلوف بعد الزوال لخبر أعطيت أمتي في شهر رمضان خمسا ثم قال وأما الثانية فإنهم يمسون وخلوف أفواههم أطيب عند الله من ريح المسك والمساء بعد الزوال
(Dan tidak dimakruhkan sama sekali memakai siwak kecuali bagi orang puasa setelah tergelincirnya matahari meskipun saat menjalani puasa sunah).
Namun hukumnya makruh setelah melewati waktu zawal, karena ada Hadits Nabi yang mengatakan:
"Sungguh bau mulut orang berpuasa lebih harum dari minyak misik" (HR. Bukhari Muslim).
Baca Juga: Menteri Pertanian Memastikan Stok 11 Pangan Nasional Dalam Kondisi Aman Dan Terkendali
Baca Juga: Shin Min Ah dan Kim Seon Ho Bakal Main Bareng di Drama Korea Terbaru Remake Film Mr Hong
Yang dimaksud bau mulut diatas adalah bau mulut setelah waktu dzuhur atau tergelincirnya matahari, berdasarkan hadits nabi yang lain.
Artikel Rekomendasi