Ia menyebut penyabab banjir di wilayah itu akibat curah hujan tinggi dalam waktu lama.
Kondisi kian diperparah dengan adanya sumbatan sampah yang menutupi saluran air.
Irsyad mengingatkan apara desa setempat untuk segera membersihkan sampah yang menutupi aliran air.
Tak hanya saluran air, pembersihan sampah tersebut juga menyisir sepanjang jalur sungai.
Pemkab Pasuruan sendiri telah menyiapkan anggaran darurat yang dipergunakan untuk menanggulangi bencana.
Berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pusat terkait upaya percepatan darurat bencana.
“Kita sudah menyiapkan anggaran untuk darurat bencana yaitu masuk dalam Belanja Tak Terduga (BTT) sampai dengan Rp25 miliar, termasuk juga untuk penanganan Covid-19 kemarin,” pungkas Irsyad. ***
Artikel Rekomendasi