Tingkatkan Produksi dan Perecepat Vaksinasi Covid-19 di Tanah Air, Bio Farma Terus Tambah Fasilitas

1 April 2021, 10:35 WIB
Ilustrasi vaksin /Pixabay.com/Torstensimon

PORTAL PASURUAN - Bio Farma menambah fasilitas produksi guna meningkatkan dan mempercepat proses kapasitas vaksin Covid-19 di tanah air.

Atas penambahan ini farmasi plat merah ini mampu menyelesaikan produksi 11,9 juta dosis hingga April 2021.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menyebut penambahan fasilitas dengan menggunakan fasilitas produksi gedung Nomor 43.

Baca Juga: Kutuk Aksi Terorisme yang Melibatkan Kalangan Milenial, Komnas Perempuan Bilang Begini

Baca Juga: Kapolri Jendral Listyo Sigit Ungkap Kronologi Penyerangan Mabes Polri, Sebut Pelaku Lone Wolf

Gedung tersebut baru saja mendapatkan sertifikasi CPOB dari BPOM.

"Sehingga mulai 30 Maret sudah bisa digunakan untuk produksi, dimana produksi sebelumnya hanya bisa dilakukan di fasilitas produksi Gedung nomor 21," kata Bambang dalam keterangan resminya seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari PMJ News, Kamis 1 April 2021.

Dengan penambahan produksi stok vaksin bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis, yang sebelumnya hanya 7,9 juta dosis.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jerman Dibungkam Makedonia Utara 1-2 di Kandang Sendiri

Baca Juga: Dari Minta Maaf hingga Ajakan Tinggalkan Riba, Ini Isi Surat Wasiat Teruga Teroris yang Serang Mabes Polri

Kapasitas produksi ini tergantung pada supply bulk vaksin.

Sebelumnya, sebanyak 20,5 juta dosis vaksin sudah didistribusikan ke seluruh Provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Merupakan Pengikut ISIS

Vaksin tersebut berasal dari produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca serta vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac.

Total bulk yang sudah diterima Dio Farma sejumlah 53,5 juta dosis dalam empat kali kedatangan, dan sudah mulai diproduksi sejak 13 Januari 2021.

Diperkirakan menjadi sekitar 24 juta dosis dan per 30 Maret Bio Farma sudah memproduksi 26 juta dosis.***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler