Network
PORTAL PASURUAN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berkunjung ke wilayah terdampak gempa M6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis, 28 Januari 2021.
Di posko penanganan darurat bencana gempa Sulbar, Effendy menyampaikan arahan terkait proses evakuasi. Prioritas utama dalam evakuasi ini adalah kelompok perempuan rentan.
Baca Juga: Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19, PP Wachid Hasyim Berikan Probiotik dan Vitamin C pada Santriwati
"Saya mohon dari BNPB untuk mengerahkan satuannya untuk bisa melakukan operasi lagi, untuk mengambil mereka sehingga dapat terawat dengan baik," pinta Effendy, dilansir Portal Pasusuran dari laman resmi BNPB.
Arahan tersebut disampaikan Effendy setelah berdiskusi dengan Menteri Sosial (Mensos).
Effendy menjelaskan, kalau kelompok perempuan rentan ini adalah mereka yang hamil dan menyusui. Serta bayi usia lima tahun (balita) juga harus dievakuasi ke tempat yang lebih baik.
Baca Juga: 4 Tips Memotivasi Anak Belajar di Rumah Selama PSBB, Salah Satunya Memasak, Favorit Para Ibu
Selain itu, Effendy juga menyampaikan kondisi anak-anak sedang mengalami guncangan secara psikis. Hal ini yang sangat dihindari, sebab akan berpengaruh pada generasi yang akan datang.
Anak-anak dan balita yang tidak terpenuhi asupan gizinya, serta mendapat pelayanan kesehatan yang buruk selama bencana akan berdampak pada 30 hingga 40 tahun ke depan.
Baca Juga: Lirik Lagu Dynamite-BTS, Raih 800 Juta Views dalam 155 Hari Penayangan di Youtube
Untuk membantu permasalahan tersebut, Effendy meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) turut berperan dalam mendukung penuh kebutuhan kelompok perempuan rentan dan anak-anak.
Selain memprioritaskan evakuasi kelompok perempuan rentan dan anak-anak, posko juga harus memperhatikan warga yang masih berada di perbukitan dan wilayah yang terputus akses transportasinya.
Baca Juga: Rekomendasi Senjata Terbaik Dalam Bermain CODM, Push Rank Menjadi Sangat Mudah
"Jangan sampai mereka kelaparan, jangan sampai juga kesehatan mereka tidak terurus, terutama bagi ibu-biu," pungkas Effendy.***
Artikel Rekomendasi