Mendapat Izin dari BPOM, Bio Farma Makin Semangat Menyuplai Vaksin Covid-19

- 17 Februari 2021, 19:13 WIB
Illustrasi vaksin Covid-19.
Illustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash/Hakan nural
 
PORTAL PASURUAN - PT Bio Farma (Persero) yang memproduksi vaksin covid-19 akhirnya mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Honesti Basyir, direktur utama Bio Farma berharap agar penerbitan izin edar vaksin Covid-19 produksi Bio Farma ini dapat mempercepat program vaksinasi.
 
Sebelumnya, vaksinasi tahap pertama memang menggunakan vaksin impor Sinovac, yang diberikan pada tenaga kesehatan.
 
 
"Alhamdulillah barusan Ibu Kepala BPOM sudah melakukan persetujuan untuk penerbitan EUA untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi Biofarma," ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir pada Selasa, dikutip PORTAL PASURUAN dari PMJ News.
 
Vaksin produksi Bio Farma ini diberi nama vaksin COVID-19 dengan nomer EUA 2102907543A1.
 
Adapun bentuk vaksin ini berupa botol 5 mililiter yang berisi 10 dosis per vial. Vaksin berasal dari virus yang diinaktivasi, dikemas dalam 10 vial, dan stabil disimpan dalam suhu 2-8°C.
 
Dengan persetujuan BPOM terhadap sekitar lima juta dosis vaksin produksi Bio Farma, Honesti akan menambah jumlah suplai vaksin untuk masyarakat.
 
 
"Kita sampai hari ini sudah melakukan produksi 15 batch, artinya 15 juta dosis sudah selesai diproduksi dan secara bertahap ini akan dilakukan lot release oleh BPOM," jelasnya.
 
Setelah mendapat persetujuan BPOM ini, pihak Bio Farma akan menargetkan sekitar 7,5 juta dosis vaksin dapat didistribusikan kepada masyarakat mulai bulan Februari ini.
 
 
Dengan adanya ijin EUA dari BPOM ini, menurut Honesti dapat menjadi penambah semangat bagi pihaknya untuk terus menjaga stabilitas suplai vaksin.
 
 
"Terima kasih atas dukungan ini, saya sudah lapor ke Pak Menteri BUMN dan juga Pak Menteri Kesehatan bahwa siang ini kami akan mendapatkan EUA dari Badan POM yang akan menjadi penambah semangat kami untuk menjaga stabilitas suplai vaksin," pungkasnya.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x