Wacana Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Mendikbud Nadiem Makarim: Vaksinasi Guru Harus Beres Juni

- 26 Februari 2021, 14:55 WIB
Mendikbud RI Nadiem sedang menjenguk pembelajaran tatap muka.
Mendikbud RI Nadiem sedang menjenguk pembelajaran tatap muka. /Instagram @nadiemmakarim/

PORTAL PASURUAN - Sekolah tatap rencananya akan kembali digelar pada Juli 2021.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir satu tahun ini mengakibatkan berbagai kegiatan dilakukan dari rumah, termasuk sekolah.

Kemendikbud RI memutuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh atau online.

Baca Juga: Lirik Lagu Lowkey Beserta Terjemahannya, Dinyanyikan Musisi Asal Indonesia Niki Zefanya

Vaksinasi kepada pendidik dan tenaga pendidik (PTK) membuka peluang untuk menggelar sekolah tatap muka, namun dengan catatan harus selesai pada akhir Juni 2020.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim.

“Harapan kita kalau vaksinasi bisa selesai Juni, sedangkan Juli itu kan tahun ajaran baru, berarti tahun ajaran baru 2021 Insya Allah sekolah sudah bisa tatap muka,” ujar Nadiem seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari situs berita Polda Metro Jaya, Jumat 26 Februari 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Lose yang Dibawakan Niki Zefanya Beserta Terjmah dalam Bahasa Indonesia

Namun ia mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka belum bisa normal seperti sebelum pandemi.

Mantan CEO Gojek Indonesia itu berujar kegiatan belajar mengajar akan menerapkan protkol kesehatan ketat, seperti salah satunya pembatasan jumlah siswa.

“Mungkin bukan 100 persen kapasitas. Tapi paling tidak dua sampai tiga kali seminggu atau dengan sistem rotasi,” ujar dia.

Baca Juga: Lirik Lagu Lose yang Dibawakan Niki Zefanya Beserta Terjmah dalam Bahasa Indonesia

Pemerintah juga akan memprioritaskan guru dan tenaga pendidik pada jenjang yang lebih muda dalam program vaksinasi tenaga pengajar.

Guru pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) dan sekolah luar basa (SLB) akan didahulukan sebelum lanjut ke tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Menurut Nadiem jenjang lebih muda menjadi yang terlebih dahulu divaksin karena pada jenjang ini sulit diterapkan pembelajaran jarak jauh. ***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini