Psikolog: Merawat Anak Berkebutuhan Khusus, Orang Tua Jangan Sampai Lupakan Me Time

11 April 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi merawat anak /Unsplash.com/Standsome Worklifestyle./

PORTAL PASURUAN - Psikolog lulusan Magister Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Diah A Witasari memberi tips merawat buah hati berkebutuhan khusus.

Ia mengungkapkan, bahwa dalam merawat anak autisme atau berkebutuhan khusus memerlukan perhatian dan menyayangi diri sendiri.

Salah satu caranya dengan me time atau beristirahat sejenak dan memanjakan diri sendiri.

Baca Juga: Nekat Hentikan Truk yang Melintas di Jalan Raya, Remaja Berusia 15 Tahun di Bogor Tewas Tertabrak

Baca Juga: Mensos Risma Sempat Marahi Tagana di Lokasi Bencana NTT, Azzam Mujahid Beri Komentar Pedas

"Kalau bicara tips, carilah cara untuk tetap positif. Mungkin perlu cek apa yang bisa buat kita rileks. Kita perlu me time juga untuk diri kita sendiri," ungkap Diah seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari Antara.

Pernyataan itu ia sampaikan pada Instagram Live bersama Tentang Anak dan Yayasan MPATI pada Jumat, 9 April 2021.

Lebih lanjut, seorang ibu yang juga mempunyai putra berkebutuhan khusus itu mengatakan, bahwa di era yang semakin canggih ini mempermudah akses orang tua dalam berbagi informasi.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Ayam Masak Bumbu Bawang, Kuliner yang Digemari dari Anak-anak hingga Dewasa

Baca Juga: BNPB: 7 Orang Meninggal Dunia Pasca Gempa Bumi yang Mengguncang Malang dan Sekitarnya

Dengan begitu, ketika merasa lelah, kalian bisa mencari dukungan orang lain lewat komunitas di media sosial.

"Zaman sekarang sudah beda dengan zaman dulu, pun peran komunitas. Kondisi orang tua akan mempengaruhi anak juga. Jadi, jangan lupa untuk peduli sama diri sendiri juga," ujar Diah.

Bicara tentang hubungan orang tua dan anak, pasti tidak akan lepas dari ekspektasi tertentu, tak terkecuali dengan anak autisme.

Namun, Diah mengingatkan, bahwa orang tua harus paham batas ekspektasi agar tidak menguras energi. Salah satunya dengan menjadi realistis.

"Bicara soal ekspektasi, kita harus realistis. Kita realistis terhadap tumbuh kembang anak, kebersamaan, fokus dan resikonya. Itu semua dilakukan sambil jalan," ujar Diah.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Malang, BNPB: Dirasakan di Beberapa Wilayah di Jawa Timur

Baca Juga: BREAKING NEWS Malang Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,7, Getaran Terasa Hingga Yogya

Ia menambahkan, bahwa setiap anak itu unik, mereka punya proses berkembangnya sendiri sesuai keadaan. Sangat wajar jika orang tua punya rencananya sendiri.

Kalian boleh sedih jika rencana itu tidak berjalan sesuai keinginan. Namun, perlu diingat kalau kalian harus bangkit lagi.

"Stay positive. Karena energi itu yang akan membantu kita mikir alternatif lain apa yang bisa kita lakukan selanjutnya," pungkas Diah di akhir diskusi.***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler