Mengenal Tentang Bipolar, Mulai dari Fakta Hingga Metode Perawatannya

- 23 Februari 2021, 21:12 WIB
Ilustrasi orang yang menderita gangguan bipolar.
Ilustrasi orang yang menderita gangguan bipolar. /Pexels/Anzman Khan

PORTAL PASURUAN - Pernahkah kalian pernah memiliki teman, yang mengklaim bahwa dirinya seorang bipolar? Jika pernah dan kalian bingung dengan apa itu bipolar dan cara menyikapinya, simak artikel berikut ini.

Bipolar merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim.

Gejalanya sendiri bisa berupa suasana hati yang sangat tinggi yang disebut mania. Mereka juga bisa digolongkan sebagai bentuk depresi.

Baca Juga: 5 Tanda Pacarmu Menderita Narsistik, dan Bagaimana Cara Menanganinya

Gangguan bipolar juga biasa dikenal sebagai penyakit bipolar atau depresi manic.

Orang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami kesulitan mengatur hidupnya, baik itu tugas sekolah, tempat kerja maupun menjaga hubungan.

Sebenarnya gangguan ini tidak bisa diobati, namun ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia, dan dapat membantu mengelola gejalanya.

Fakta Tentang Bipolar

Bipolar bukanlah kelainan otak yang langka. Dilansir PORTAL PASURUAN dari Healthline, faktanya, 2,8 persen orang dewasa di Amerika Serikat, atau sekitar 5 juta orang didiagnosis menderita gangguan mental itu.

Rata-rata penderita bipolar mulai menunjukkan gejalanya saat berusia 25 tahun.

Depresi yang disebabkan bipolar berlangsung setidaknya dua minggu. Bahan untuk periode tinggi bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu.

Beberapa orang akan mengalami periode perubahan suasana hati beberapa kali dalam setahun, sementara lainnya, mungkin jarang mengalaminya. Inilah yang dirasakan orang yang mengalami gangguan bipolar bagi sebagian orang.

Baca Juga: Info Lomba Fotografi UNIPAS Memperingati Hari Air Sedunia, Deathline 15 Maret 2021

Gejala Penderita Bipolar

Ada tiga gejala yang bisa terjadi pada penderita bipolar: mania, hipomania dan depresi.

Saat mengalami mania, penderita bipolar mungkin merasa emosional. Mereka merasa sangat bersemangat, impulsif, gembira dan penuh energi.

Selama masa mania, mereka mungkin juga terlibat dalam berbagai perilaku negatif, seperti seks bebas dan mengonsumsi obat terlarang.

Hipomania umumnya dikaitkan dengan gangguan bipolar II. Ini mirip dengan mania, tapi tidak separah itu.

Hipomania mungkin tidak akan menimbulkan masalah di tempat kerja, sekolah atau hubungan sosial. Namun, penderita hipomania masih merasakan perubahan suasana hati.

Selama masa depresi, mereka mungkin akan mengalami:

1. Kesedihan mendalam

2. Keputusasaan

3.Kehilangan energi

4. Kurangnya minat terhadap aktivitas yang pernah mereka sukai

5. Waktu tidur yang terlalu sedikit atau terlalu lama

6. Pikiran untuk bunuh diri.

Meskipun bukan kondisi yang langka, bipolar sulit didiagnosis karena gejalanya bervariasi.

Penyebab Bipolar

Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang umum, tetapi bagi dokter dan peneliti, kondisi ini masih menjadi misteri.

Belum jelas apa yang menyebabkan beberapa orang mempunyai kondisi mental yang bisa merubah suasana hati dengan sangat cepat.

Baca Juga: Daya Tampung Prodi Sastra Indonesia SNMPTN 2021 di 10 Universitas Terbaik Versi Webometrics

Kemungkinan penyebab bipolar meliputi: genetika, otak kalian dan faktor lingkungan.

Adapun faktor luar yang juga turut mempengaruhi, seperti stres berlebih, trauma dan penyakit fisik.

Masing-masing faktor tersebut bisa mempengaruhi siapa saja untuk mengalami bipolar. Namun, yang lebih mungkin adalah kombinasi faktor-faktor yang berkontribusi pada perkembangan penyakit.

Inilah yang perlu kalian ketahui tentang potensi penyebab gangguan bipolar.

Apakah Bipolar Turun-temurun?

Jawabannya, iya. Bipolar dapat ditularkan orang tua ke anak. Penelitian telah mengidentifikasi hubungan genetik yang kuat pada orang dengan kelainan ini.

Jika kalian mempunyai orang tua yang menderita kelainan ini, peluang kalian juga akan menderita bipolar empat hingga enam kali lebih tinggi dari orang lain.

Tetapi, hal ini tidak menunjukkan setiap orang yang mempunyai keluarga dengan riwayat gangguan bipolar akan mengalaminya juga.

Selain itu, tidak semua orang dengan gangguan bipolar memiliki riwayat penyakit ini di keluarganya.

Namun, Genetika tampaknya memainkan peran penting dalam penyebab bipolar.

Perawatan Bipolar

Beberapa perawatan tersedia untuk membantumu dalam mengelolah bipolar. Termasuk pengobatan, konseling dan perubahan gaya hidup. Beberapa pengobatan alami juga dapat membantu.

1. Pengobatan

Obat yang direkomendasikan diantaranya:

a. Penstabil suasana hati, seperti lithium.

b. Antipsikotik, seperti olanzapine.

c. Antidepresan, seperti Fluoxetine-olanzapine.

d. benzodiazepin, sejenis obat anti cemas seperti alprazolam, yang digunakan untuk pengobatan jangka pendek.

2. Psikoterapi

Perawatan psikoterapi yang direkomendasikan termasuk: Terapi perilaku kognitif, psikoedukasi dan terapi interpersonal dan sosial.

3. Pilihan Perawatan Lain

Pilihan perawatan lain yang mungkin bisa dicoba meliputi: terapi ECT, obat tidur, suplemen dan akupunktur.

4. Perubahan Gaya Hidup

Selain ketiga cara di atas, kalian juga bisa melakukan langkah sederhana untuk mengelola gangguan bipolar, meliputi:

a. Menjaga rutinitas makan dan tidur

b. Belajar mengenali perubahan suasana hati

c. Meminta dukungan teman dan kerabat untuk mendukung rencana perawatan yang kalian lakukan

d. Konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan terpercaya.

Baca Juga: Daftar Kekuatan Buah Iblis yang Dimiliki Oleh Para Anggota Yonko Pada Serial Anime One Piece

Perubahan gaya hidup lainnya juga dapat membantu meringankan gejala depresi, yang disebabkan bipolar.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: healthline


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini