10 Keterampilan Kerja yang Dibutuhkan di Tahun 2025, Salah Satunya Kemampuan Memanfaatkan Teknologi

- 20 Maret 2021, 17:00 WIB
Penggunaan teknologi yang semakikn maju, menuntut manusia untuk terus meningkatkan skill
Penggunaan teknologi yang semakikn maju, menuntut manusia untuk terus meningkatkan skill /Unsplash.com/Branko Stancevic

Responden Survei Future of Jobs memperkirakan bahwa sekitar 40% pekerja akan memerlukan keterampilan ulang selama enam bulan atau kurang, tetapi angka itu lebih tinggi untuk mereka yang berada di industri konsumen dan di industri kesehatan dan perawatan kesehatan.

Di sektor jasa keuangan dan energi, pangsa pekerja yang dapat diisi ulang dalam waktu enam bulan lebih rendah karena mereka akan membutuhkan program yang lebih intensif waktu.

Masa pandemi telah mempercepat tren online. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang memberikan kesempatan belajar online untuk pekerjanya.

Seperti yang dikatakan Coursera, sebuah platform pembelajaran online, bahwa hanya perlu satu hingga dua bulan untuk memperoleh salah satu dari 10 keterampilan penguasaan teratas dalam profesi baru di seluruh orang dan budaya, penulisan konten, serta penjualan dan pemasaran.

Diperlukan waktu dua hingga tiga bulan bagi pelajar untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam pengembangan produk dan data serta artificial intelligence (AI).

Baca Juga: Info Daya Tampung 7 Prodi Saintek Universitas Islam Negeri Alauddin SBMPTN 2021 dan Jumlah Peminat Tahun Lalu

Sementara program pembelajaran empat bulan dapat membantu orang beralih ke peran di cloud dan teknik.

Angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun mempelajari seperangkat keterampilan baru semakin dapat diakses melalui teknologi digital, individu juga akan membutuhkan waktu dan dana untuk dapat mengejar peluang baru, catat laporan tersebut.

Selagi masih banyak kesempatan, alangkah baiknya seseorang khususnya para pemuda sama-sama memperbaiki diri, menginvestasikan waktu, uang dan tenaga untuk hal yang bermanfaat di masa depan.***

Halaman:

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: World Economic Forum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini