Ahli Sebut Puasa Ramadhan Baik untuk Meningkatkan Kinerja Otak dan Spiritual, Ini Penjelasannya

7 April 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi rongsen otak /Pexels.com/Anna Shvets/

PORTAL PASURUAN - Berpuasa mempunyai manfaat besar bagi kesehatan dan kestabilan kerja otak.

Para ilmuwan dari berbagai agama dan latar belakang telah lama berpendapat bahwa puasa dapat membantu metabolisme dan  memicu proses detoksifikasi dalam tubuh manusia.

Dengan puasa otak manusia dapat melepaskan faktor neurotropik yang  sangat penting untuk menghasilkan sel induk.

Baca Juga: LTMPT Umumkan Penyesuaian Waktu Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2021, Simak Jadwal dan Alasannya

Baca Juga: Update Jadwal Layanan SIM Keliling Polresta Banyuwangi April 2021, Simak Lokasi dan Persyaratannya

Sel-sel ini adalah unit penting dari metabolisme manusia yang bekerja cukup banyak sebagai bagian perbaikan tubuh dengan potensinya untuk meregenerasi dan memperbaiki jaringan yang rusak.

Mereka juga menghasilkan sel darah putih baru, memberdayakan sistem kekebalan melawan musuh eksternal tubuh.

"Ada hubungan antara puasa dan peningkatan tingkat sekresi dalam aktivitas BDNF, meningkatkan produksi sel induk otak," kata Profersor Neuorologi dari Universitas Sakarya Turki, Murat Alemdar seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari TRT World.

Baca Juga: PN Cibadak Sukabumi Jatuhkan Vonis Mati kepada 4 WNA dan 9 WNI Usai Selundupkan 359 Kilogram Sabu

Baca Juga: Habib Rizieq Jalani Sidang Putusan Kasus Tes Swab RS Ummi, 1388 Personel Gabungan Amankan PN Jaktim

Alemdar jgua mengatakan bahwa lebih banyak sel otak dapat membantu pusat sistem saraf berfungsi lebih dengan baik.

Puasa juga membantu istirahat otak di saat organ lain dari tubuh manusia seperti perut kurang digunakan karena makan, minum, dan aktivitas terkait lainnya yang terhenti di bulan Ramadhan.

“Dalam periode, ketika lebih sedikit nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia, menyebabkan organ lain mengirimkan sinyal yang jauh lebih sedikit ke otak di mana lebih dari 100 miliar saraf berkomunikasi satu sama lain secara konstan untuk memastikan tubuh berfungsi dalam arti yang tepat dan membantu itu istirahat sedikit lebih dari waktu-waktu lain, ”kata Alemdar.

Masih menurut Alemdar, otak juga bersukacita ketika sistem saraf percaya bahwa sesuatu yang penting bagi kehidupan telah dipenuhi dengan berpuasa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD dan MI Tema 9 Halaman 29, 30, 31, 33 dan 34, Subtema 1 Benda Tunggal dan Campuran

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona EEK Dilaporkan Sudah Masuk Indonesia, Ini Kata Peneliti Institut Eijkman

Puasa Ramadhan juga membantu otak berfungsi lebih baik karena untuk sementara menghentikan pemikiran tentang aktivitas seksual serta menjauhi pemikiran negatif.

Dengan fokus tersebut, Almedar yakin puasa dapat menjadi salah satu jalan seseorang untuk  menata ulang kehidupan, hubungan, dan masalah keluarga.

"Puasa membebaskan otak dari banyak aktivitas harian lainnya, meningkatkan prospek konsentrasinya pada fungsi-fungsi penting dalam sistem saraf," pungkas Almedar. ***

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler