Malam Nisfu Syaban Tahun 2021 Diperkirakan Jatuh di Tanggal Ini, Simak Niat Puasa Nisfu Sya'ban Beserta Doanya

- 26 Maret 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Masjid.
Ilustrasi Masjid. /Pixabay.com/Khusen Rustamov

PORTAL PASURUAN - Bagi umat Islam, Sya'ban merupakan salah satu bulan yang penuh rahmat.

Allah SWT memuliakan bulan sebelum Ramadhan ini. Bahkan, dalam bulan ini dikenal istilah Nisfu Sya'ban.

Nisfu sendiri secara harfiah diartikan sebagai pertengahan. Maka, sudah pasti malam Nisftu Sya'ban jatuh pada pertengahan bulan Sya'ban.

Baca Juga: Bosen Makan Steak Daging dan Ayam? Bisa Jadi Resep Steak Ikan Lele Menjadi Solusinya

Baca Juga: Bahan dan Cara Sederhana Membuat Martabak Lele, Ada Dua Jenis Martabak di Indonesia

Kaum muslim, terutama di Indonesia percaya malam Nisfu Sya'ban jatuh pada tanggal 15 Syaban.

Jika diubah menjadi masehi, maka malam Nisfu Sya'ban diperkirakan jatuh pada tanggal 28-29 Maret 2021.

Dilansir dari PORTAL JEMBER dalam artikel berjudul Malam Nisfu Sya'ban 2021 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Niat Puasa Nisfu Sya'ban dan Doanya, ada sejumlah amalan yang bisa kita lakukan pada malan Nisfu Sya'ban.

Mulai dari berzikir, berdoa, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Batagor Ikan Lele, Jajanan Khas Bandung dan Dikenal Hampir di Seluruh Wilayah Indonesia

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Revolutionary Sisters Episode 5 sampai 8, Cheol Soo dan Dol Se Ditahan Polisi

Selain itu, pada bulan Sya'ban ini umat muslim juga melaksanakan sunnah puasa Nisfu Sya'ban.

Puasa tersebut bisa kita laksanakan bertepatan dengan peringatan hari Nisfu Sya'ban, yakni pada tanggal 15 Sya'ban atau 28 Maret 2021.

Adapun lafaz niat puasa Nisfu Sya'ban adalah sebagai berikut:

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

Nawaitu sauma syahri syahban sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Bulan Sya'ban sunnah karena Allah ta'ala."

Pada malam Nisfu Sya'ban, umat muslim juga dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT.

Terdapat beberapa doa yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya'ban, salah satunya menurut Sayyid Utsman bin Yahya sebagaimana dilansir dari laman nu.or.id.

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَالخَائِفِيْنَ

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِيوَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُواللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya:

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.

Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD/MI Subtema 2 Halaman 64 Kewajiban dan Hak Warga Masyarakat

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.

Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Selain amalan doa dan puasa Nisfu Sya'ban, pada bulan Sya'ban umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah serta mendekatkan diri pada Allah SWT.*** (Ilham Maulana Al-ayubi/Portal Jember)

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini