"BTT tahun ini totalnya Rp 25 Milyar. Sejak januari sampai Februari lalu, total anggaran yang dikeluarkan sudah sebesar Rp 21 Milyar. Jadi sisanya sekitar Rp 4 milyar an," Ujar Harris
Besaran BTT yang sudah dikeluarkan oleh Pemkab Pasuruan dalam dua bulan terakhir dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan kebencanaan.
Mulai dari penanganan banjir, tanah longsor, hingga penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.
Kata Harris, usulan tersebut akan segera disampaikan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) setelah menerima rekomendasi Gubernur Jatim.
"Kalau sekarang ini masih di BPBD Jatim. Semoga segera mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Ibu Gubernur, sehingga kalau sudah kita terima, langsung kami kirimkan ke pusat," jelasnya.
Sementara itu, sembari menunggu rekom turun, Pemkab Pasuruan sudah selesai melakukan penghitungan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Desa Sumbersuko di Kecamatan Gempol dengan Desa Tawangrejo di Kecamatan Pandaan.
Anggaran tersebut menurut Harris, ditaksir mencapai Rp 2 Milyar. Untuk itu, Pemkab Pasuruan berharap agar usulan pembangunan ini bisa segera dapat terealiasi dalam waktu dekat.
"Kami hanya bisa menunggu kapan rekom ini turun dan kalau sudah turun, kapan realisasi pembangunan jembatan, agar warga kembali sumringah," singkatnya.
Seperti diketahui, Jembatan Ngipik memiliki panjang jembatan 25 meter dan lebar 4 meter. Jembatan itu sendiri patah di tiga titik.
Artikel Rekomendasi