Masih Butuh Ratusan Juta Dosis, Indonesia Akan Datangkan Vaksin Covid-19 Lewat Cara Ini

- 30 Desember 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PEXELS/cottonbro

PORTAL PASURUAN - Pemerintah RI telah mendatangkan vaksin Sinovac pada bulan ini sebagai salah satu upaya untuk melindungi warga Indonesia dari Covid-19.

Karena kasus positif makin marak, pemerintah pun memutuskan untuk mendatangkan 1,8 juta dosis lagi di bulan depan.

Langkah ini jelas sedikit banyak bisa membuat masyarakat Indonesia jauh lebih tenang apalagi pihak pemerintah sudah memastikan bahwa vaksin akan diberikan secara cuma-cuma.

Baca Juga: Perancang Busana Terkenal, Pierre Cardin, Tutup Usia

Baca Juga: Bahas Tentang Penegakkan Hukum terhadap Ulama, Menko Polhukam Mahfud MD Kembali Jadi Sorotan

Pemerintah terus berupaya menyediakan vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat guna mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

Dalam hal ini, menurut keterangan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, diperlukan vaksinasi terhadap 181 juta rakyat Indonesia.

Jumlah itu berdasarkan perhitungan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin. Selain itu berdasarkan panduan dari badan Kesehatan dunia (WHO), perlu mempersiapkan 15 persen untuk cadangan, maka total vaksin yang dibutuhkan adalah sekitar 426 juta dosis.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah ini,” ujar Budi dalam keterangan pers, di kantor Presiden, Jakarta, dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, 29 Desember 2020 sebagaimana diberitakan Portal Jember dalam artikel yang berjudul "Melalui Jalur Ini, Dua Vaksin Baru Akan Segera Didatangkan Pemerintah Indonesia, Apa Saja?".

Budi menjelaskan, dalam upaya pengadaan kebutuhan vaksin Covid-19, Pemerintah menempuh lima jalur, empat diantaranya bersifat bilateral dan satu bersifat multilateral.

Dari empat jalur bilateral, lanjut Menkes, Pemerintah Indonesia sudah menandatangani kontrak dengan Sinovac sebanyak 125 juta dosis vaksin dan masih tersedia opsi untuk menambahnya dengan Novavax sebanyak 130 juta dosis.

Baca Juga: Gempa Melanda Kroasia, Warga Panik dan Berhamburan ke Jalan

Baca Juga: Sandara Park Eks 2NE1: Berat Badanku Tak Pernah Lebih dari 38 Kg

Baca Juga: Korea Selatan Laporkan Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi Ditengah Lonjakan Jumlah Pasien Kritis

“Kita akan segera menandatangani kontrak dengan AstraZeneca untuk 100 juta dosis vaksin, sebagian firm (firm order/binding) sebagian opsi (potensi). Kita juga akan segera menandatangani kontrak dengan BioNTech Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin, di mana 50 juta adalah firm dan sisanya adalah opsi,” kata Budi.

Menurut Budi, finalisasi dengan AstraZeneca dan Pfizer akan diselesaikan dalam waktu dekat ini.

“Jadi total sekitar 400 juta dosis vaksin, 100 juta akan didatangkan dari negara Cina, 100 jutaan akan didatangkan dari Novavax yaitu perusahaan Amerika Serikat-Kanada, 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca perusahaan dari London, Inggris, kemudian 100 jutaan lagi akan kita datangkan Pfizer, adalah perusahaan gabungan dari Jerman dan Amerika Serikat,” ungkap Menkes.

Sementara itu untuk jalur multilateral, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan GAVI (Global Alliance Vaccines and Immunization) melalui COVAX/GAVI yang akan memberikan vaksin secara gratis. COVAX/GAVI diinisiasi oleh aliansi vaksin GAVI serta didukung WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

“Angkanya masih bergerak-bergerak berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia, tapi range-nya antara 3 persen dari populasi atau 16 juta dosis sampai 20 persen dari populasi atau sekitar 100 juta dosis,” kata Budi.

Menurutnya, Indonesia secara pasti telah mengamankan sekitar 330 juta dosis vaksin dan sekitar 330 juta dosis vaksin dengan opsi.

“Kita sudah mengamankan yang pastinya sekitar 330 juta, dengan opsi juga sekitar 330 juta, sehingga kita sudah mengamankan 660 juta,” ujar Budi.

Baca Juga: Berpotensi Capai 10 Ribu Kasus per Hari, Indonesia Harus Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Baca Juga: Ramalan Zodiak 29 Desember 2020: Taurus Harus Berhemat

Dijelaskan Menkes bahwa opsi tersebut dapat digunakan sebagai cadangan atau buffer jika ada beberapa sumber yang kemudian gagal di uji klinisnya atau juga tertunda proses pengirimannya.

“Diharapkan bahwa vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orangnya yang tadi saya sampaikan,” pungkas Budi.***(Mochammad Sholehudin
/Portal Jember)

Editor: Mesha Meilawati

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x