Banjir di Indramayu, BNPB Himbau Masyarakat untuk Tetap Waspada dan Siaga

- 10 Februari 2021, 18:29 WIB
Ilustrasi Bencana Alam Banjir.
Ilustrasi Bencana Alam Banjir. /Pxabay.com/Hans



PORTAL PASURUAN - Debit air waduk Cipancu mengalami peningkatan akibat intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Indramayu sejak Minggu 7 Februari 2021.

Peningkatan debit air ini juga memicu pergerakan struktur tanah di sekitar waduk, selain itu juga menyebabkan air sungai Cilalang, Cipanas, Cipelang dan Cimanuk meluap ke jalan.

Selain itu tingginya debit air juga menyebabkan dinding penahan waduk Cipancu bergese ke arah luar sejauh kurang lebih 2 meter.

Baca Juga: Pertumbuhan Industri di Masa Pandemi Covid-19, Sektor Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Berkontribusi Lebih

"25.206 rumah di 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu terendam banjir, dan 2.096 hektar sawah terendam," laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu. seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari laman BNPB.

Selain itu juga sejumlah 23.220 warga dari Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Losarang mengungsi. Dan 2 orang dari Desa Karang Tumaritis Kecamatan Haurgeulis meninggal dunia.

Dilaporkan juga kondisi tinggi air waduk Cipancu sudah menurun hingga kurang lebih 150 cm pada Selasa 9 Februari 2021 pukul 16.00.

Dan pada rabu 10 Februari 2021 pukul 10.00 WIB, kondisi waduk Cipancu terpantau aman.

"Banjir di beberapa kecamatan sudah berangsur surut, tetapi masyarakat dihimbau untuk tetap waspada," himbau BPBD.

Baca Juga: 3 Aspek pengetahuan yang Harus Dimiliki Pengusaha, Agar Dapat Merancang Organisasi Global

BPBD Kabupaten Indramayu melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, Kepala Desa Kuwu Hurkolot, HSSE PLN dan BBWS beserta instansi terkait lainnya.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T., juga sudah mengunjungi lokasi kejadian sekaligus meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Haurgeulis.

BPBD meminta masyarakat untuk selalu waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pemerintah setempat juga akan menutup jalan utama Haurgeulis - Gantar untuk mempermudah proses penanganan.

Baca Juga: PPKM Mikro Resmi Dilaksanakan, Begini Peraturannya di Kabupaten Pasuruan

"Kabupaten Indramayu memiliki risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan luas bahaya 168 hektar, serta satu kecamatan berpotensi tanah longsor" kajian InaRISK Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Indramayu berpotensi mengalami hujan disertai petir dan angin kencang hingga Jumat 12 Februari 2021.

Baca Juga: Peninggalan Zaman Megalithikum di Situs Duplang Kabupaten Jember

"Masyarakat selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan hingga akhir Februari 2021, pantau prakiraan cuaca melalui BMKG serta risiko bahaya wilayahnya melalui InaRISK,"himbau BNPB

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah