Network
PORTAL PASURUAN - Warga Tionghoa di Kota Padang menuju ke Klenteng See Hin Kiong untuk melakukan ritual keagamaan atau sembahyang sehari sebelum pergantian tahun baru imlek.
Warga yang melaksanakan ibadah sembahyang di Klenteng See Hin Kiong dimulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Tujuan dari sembahyang ini untuk menghormati dan memuliakan leluhur, rasa bakri anak kepada orang tua yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Khutbah Jum'at : Sikap Bijaksana Seorang Muslim dalam Menghadapi Bencana
"Sembahyang dilakukan mulai pagi hingga siang, sebagai bentuk rasa hormat kepada leluhur dan orang tua yang sudah meninggal dunia," kata Indra Lie Humas Klenteng See Hin Kiong Padang pada Kamis 11 Februari 2021.
Ummat yang datang untuk melaksanakan sembahyang di Klenteng See Hin Kiong ini harus mematuhi protokol kesehatan.
Sebelum masuk jamaah yang datang akan dicek suhu tubuh menggunakan Thermogan sera mencuci tangan dengan sabun.
Baca Juga: 4 Cara Mengartikan Hadis dengan Baik dan Benar, Ini yang Harus Dilakukan
Bukan hanya itu, saat melaksanakan sembahyang ummat akan diatur posisi ibadahnya.
Namun ummat tidak diperbolehkan menggunakan hand sanitizer karena dalam beribadah menggunakan api untuk sembahyang.
Tahun Baru Imlek biasanya dirayakan dengan meriah, dekorasi yang indah serta lampion atau Teng Long di sepanjang kelenteng.
Tetapi kali ini berbeda karena masa pandemi dan masih banyaknya penyebaran virus corona.
Tahun ini lampu lampion hanya dipasang di dalam Klenteng saja lebih kurang 100 Teng Long.
Baca Juga: Lirik Lagu Melawan Hati dari Fiersa Besari feat Prinsa Mandagie, Ketika Rasa Ingin Dilepas
"Seluruh kegiatan Imlek dibatasi karena pandemi, tidak ada lagi permainan barongsai dan naga. Jumlah umat yang beribadah juga dibatasi serta mematuhi protokol kesehatan," ujar Indra
Kue keranjang sebagai sajian dipertahankan hingga puncak Imlek yaitu pada ritual Cap Go Meh pada hari ke 15.***
Artikel Rekomendasi