Hoax atau Fakta : Sumber Virus Corona Berasal dari Kebocoran Lab Wuhan?

- 10 Februari 2021, 18:40 WIB
Isu virus corona bocor dari laboratorium China kembali muncul.
Isu virus corona bocor dari laboratorium China kembali muncul. /Pixabay/Markus Distelrath
 
PORTAL PASURUAN - Teori bahwa kebocoran laboratorium di Kota Wuhan, yang menjadi penyebab utama wabah corona di seluruh dunia, kembali mencuat. 
 
WHO mengatakan virus korona tidak mungkin bocor dari laboratorium China.
 
Institut Virologi di Wuhan telah mengumpulkan sampel virus yang ekstensif, yang mengarah pada dugaan bahwa itu mungkin menyebabkan wabah asli dengan membocorkan virus ke komunitas sekitarnya.
 
Pakar keamanan pangan dan penyakit hewan WHO, Peter Ben Embarek membuat penilaian pada akhir kunjungan ke kota Wuhan di Cina tengah, dimana tim ilmuwan sedang menyelidiki kemungkinan asal-usul virus corona. 
 
Untuk diketahui, kasus pertama ditemukan di kota itu pada Desember 2019.
 
"Virus korona tidak mungkin bocor dari laboratorium China dan lebih mungkin menular dari hewan ke manusia," kata Embarek, pada 9 Februari 2021 dikutip PORTAL PASURUAN dari Indian Express.
 
China dengan tegas menolak kemungkinan itu dan telah mempromosikan teori lain bahwa virus itu mungkin berasal dari tempat lain. Tim sedang mempertimbangkan beberapa teori tentang bagaimana penyakit pertama kali berakhir pada manusia.
 
 
Embarek mengatakan bahwa penelitian WHO menunjukkan bahwa penyebaran melalui spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin. Hal ini masih membutuhkan lebih banyak studi yang lebih spesifik.
 
"Namun, temuan menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin menjelaskan masuknya virus ke populasi manusia," tambah Embarek.
 
Embarek menjelaskan kemungkinan yang lain, penyebaran virus melalui perdagangan produk makanan beku.
 
Bersama dengan institut tersebut, tim WHO yang terdiri dari para ahli dari 10 negara telah mengunjungi rumah sakit, institut penelitian, pasar tradisional yang terkait dengan wabah dan situs lain yang mereka kunjungi.
 
 
Kunjungan tim WHO membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi setelah China menyetujuinya, di tengah tekanan internasional besar-besaran pada pertemuan WHO Mei lalu.
 
Sementara, Beijing terus menolak seruan untuk invstigasi yang sepenuhnya independen. Karena AS menuntut penyelidikan yang kuat.
 
 
Pihak berwenang China tetap memegang erat informasi tentang kemungkinan penyebab pandemi yang kini telah membuat lebih dari 105 juta orang sakit dan menewaskan lebih dari 2,2 juta di seluruh dunia.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x