Upaya Mengurangi Sampah Plastik, Pemkab Pasuruan Gandeng Project STOP untuk Bangun TPST3R

- 27 Februari 2021, 19:20 WIB
Acara Peresmian TPST3R dihadiri Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dan digelar secara virtual.
Acara Peresmian TPST3R dihadiri Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dan digelar secara virtual. / /pasuruankab.go.id

PORTAL PASURUAN - Sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah di perairan pesisir, Pemerintah Kabupaten Pasuruan memperkuat kerjasama dengan beberapa pihak.

Adapun pihak yang diajak bermitra adalah Project STOP, yang sekaligus jadi penyandang dana utamanya.

Kerjasama yang dilakukan berupa pembangunan dua fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST3R di Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga: Astrid Tiar Ngaku Selingkuh 5 Kali Dari Gading Marten

Kerjasama itu diresmikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pada Jumat, 26 Februari 2021 secara virtual.

Perlu diketahui, lokasi fasilitas TPST3R berada di kecamatan Nguling dan Lekok.

Masih dalam agenda peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, acara peresmian itu dihadiri langsung Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam sambutannya, Irsyad menyampaikan, bahwa TPST3R akan difungsikan untuk mendaur ulang sampah di Lekok dan Nguling, yang akan beroperasi penuh tahun depan.

Selain menyokong pendanaan utama, Project STOP juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai pemilahan sampah.

Baca Juga: Lirik Lagu Moshimo Mata Isuka, Mungkin Nanti-Arial NOAH Versi Bahasa Jepang

"TPST3R ini akan mengelola pengumpulan dan pemilahan sampah serta proses daur ulang sampah di kecamatan Lekok dan Nguling, dengan kapasitas sampai 32 ton per hari," ungkap Irsyad, seperti dikutip PORTAL PASURUAN dari laman resmi Pemkab Pasuruan.

Bupati Pasuruan itu menambahkan, bahwa kedua fasilitas yang dibangun, akan mengumpulkan 1.500 ton sampah plastik saat beroperasi penuh pada 2022.

Baca Juga: 10 Kampus Terbaik di Jepang Versi QS World University 2021, Ada Tokyo, Kyoto, hingga Waseda University

Sementara itu, Kepala Daerah mengatakan, bahwa adanya kemitraan itu membuat Pemkab Pasuruan berhasil membangun sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah. Serta membentuk badan usaha desa yang melayani 42.000 warga lebih.

"Project STOP berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan manfaat sosial seperti kesehatan, perikanan, lapangan kerja, dan pariwisata," ujar Irsyad.

Baca Juga: Enam Anggotanya Jadi Aktor GPK-PD dan Satu Langgar Etika, Demokrat Lakukan Pemecatan

Alasan dibangunnya fasilitas pengelolaan sampah berkelanjutan di Kecamatan Lekok dan Nguling, karena kedua lokasi itu berada di garis pantai dan mempunyai tingkat pengumpulan sampah di bawah 1 persen.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: Pasuruankab


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x